Liputan6.com, Jakarta Mencari oleh-oleh batik khas Banyuwangi kini semakin mudah dan cepat. Wisatawan tinggal datang ke galeri batik, Sekar Jagad Blambangan yang baru berdiri di pusat kota Banyuwangi. Galeri ini menjual beragam kain dan motif batik kreasi para pengrajin batik dari seluruh Banyuwangi.
Galeri batik Sekar Jagad Blambangan ini letaknya cukup strategis, berada di jantung kota tepatnya di Jalan A Yani, depan kantor Pemkab Banyuwangi. Dengan desain galeri yang hangat, belanja batik di galeri ini tentu terasa menyenangkan. Para pengunjung bahkan bisa memilih membeli batik karya 18 perancang batik yang ada di Banyuwangi.
Advertisement
Batik yang dijual di galeri pun beragam, mulai batik cap hingga batik tulis. Aneka motif asli batik Banyuwangi yang penuh filosofi bisa ditemukan di galeri ini. Gajah Uling,Sekar Jagad Blambangan, Kangkung Setingkes, Paras Gempal, Kopi Pecah, hingga motif Blarak Semplah yang akan menjadi tema Banyuwangi Batik Festival 2019 bisa ditemukan di galeri batik ini.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Banyuwangi, Ny Ipuk Fiestiandany Azwar Anas mengatakan galeri ini dibangun Pemkab sebagai wadah bagi para pengrajin batik Bumi Blambangan untuk memasarkan karyanya.
"Galeri ini sebagai etalase beragam motif batik Banyuwangi. Para pengunjung bisa melihat dan memilih berbagai batik dan motifnya. Ini salah satu cara kami melestarikan khazanah luhur bangsa," kata Dani, panggilan akrabnya.
Selain itu, kata Dani, galeri ini juga sebagai alternatif wisata bagi para wisatawan untuk melihat warisan wastra para pengrajin batik Banyuwangi terdahulu. Batik Banyuwangi memiliki 20 motif dasar.
"Batik kini telah kembali mendapat tempat di era kekinian dan telah menjadi bagian mode yang digandrungi masyarakat. Galeri ini dibuat salah satunya untuk memudahkan wisatawan pecinta busana batik yang ingin membeli batik. Mereka yang tidak sempat mengunjungi workshop pengrajin, bisa membeli batik di sini," kata Dani.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Sih Wahyudi menambahkan, pemerintah membuka galeri ini untuk memberikan ruang kepada Industri Kecil Menengah (IKM), khususnya binaan Disperindag, untuk menunjukkan karyanya.
"Mereka kita berikan tempat agar produknya mudah dikenal orang dan gampang dicari orang," kata Sih.
Di pusat batik ini, kata Sih, telah ada 18 IKM yang tergabung untuk menjual produknya. Di antaranya, The Using, Sekar Kedaton, Pandawa, Pringgo Kusumo, Godho Arum, hingga Srikandi.
Di galeri ini tak hanya dijual kain batik, tapi juga sudah ada baju yang ready to wear.
"Bagi pembeli yang ingin memesan motif tertentu, galeri batik ini juga melayani," pungkas Sih Wahyudi .