Liputan6.com, Jakarta PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengakui kinerja operasi penyaluran gas pada kuartal I 2019 mengalamai penurunan. Hal ini disebabkan terganggunya pasokan gas dari produsen.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan, gangguan penurunan pasokan gas terjadi dari sumur gas di Jawa Timur dan Blok Corridor yang mengalamai gangguan akibat perawatan. Blok tersebut dioperatori ConocoPhillips.
"Triwulan satu ada penurunan dari sisi volume. Ada gangguan pasokan gas di Jatim dan maintenance dari Conoco," kata Gigih, di Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Baca Juga
Advertisement
Atas kondisi tersebut, Gigih akan mengejar ketertinggalan operasi perusahaan pada kuartal berikutnya. Sehingga dapat mengejar target yang telah ditetapkan.
"Kami coba recovery ini di kuartal 2 sampai 4 sehinggga bisa mengejar ketertinggalan," tuturnya
Untuk menjaga keberlanjutan pasokan gas, PGN telah melakukan mitigasi dengan mempersiapkan pasokan dari gas Alam cair (Liqufied Natural Gas/LNG).
Selain itu, PGN pun akan mendapatkan pasokan gas dari lapangan Meliwis (Madura Offshore) yang dikelola Santos Pty Ltd.
Saksikan video terkait di bawah ini
PGN Cetak Pendapatan USD 3,87 Miliar pada 2018
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengumumkan perolehan laba operasi sebesar USD 645 juta pada 2018, meningkat dibandingkan pada 2017 sebesar USD 515 juta.
Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengatakan, PGN mencatatkan kinerja positif dari sisi pendapatan mencapai USD 3,87 miliar, dengan EBITDA sebesar USD 1,20 miliar.
"Total aset yang dikelola PGN mencapai USD 7,94 miliar," kata Gigih, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2018, di Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Dia menuturkan, perbaikan kinerja keuangan didukung kegiatan operasional PGN selama 2018. Selain itu, perusahaan berhasil meningkatkan volume distribusi gas, dari posisi 894 BBTUD, naik delapan persen menjadi 962 BBTUD pada 2018.
Sedangkan untuk transmisi gas, volumenya sebesar 2.101 MMSCFD, lebih besar dibandingkan 2.078 MMSCFD volume transmisi gas pada 2017.
Advertisement
Jumlah pelanggan naik
Peningkatan operasi bisnis tersebut, tak lepas dari ekspansi pelayanan yang digarap PGN. Hingga tahun lalu, tercatat jumlah pelanggan distribusi gas mencapai 325.914, naik dari 299.766 pada 2017.
"Kenaikan jumlah pelanggan sejak 2014 yang hanya sebesar 96.049," tutur dia.
Pada sisi hulu melalui anak usahanya PT Saka Energy, PGN menorehkan catatan produksi minyak dan gas bumi siap jual (lifting) sebesar 39.213 barel setara minyak (Barel Oli Equivalent Per Day/BOEPD.
Sedangkan pengelolaan bisnis hilir meliputi niaga gas sebesar 962 BBTUD, transmisi gas sebanyak 2.101 MMSCFD, dan bisnis hilir lainnya 210 BBTUD.