HKS Luncurkan Oli Mobil, Mobil Standar Boleh Pakai?

Produk aftermarket HKS identik dengan mobil berperforma tinggi, lantas apakah olinya bisa digunakan di mobil standar?

oleh Amal Abdurachman diperbarui 27 Apr 2019, 20:04 WIB
Oli HKS meluncur di Indonesia International Motor Show 2019(Amal/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Melalui PT Sarana Berkat, oli HKS resmi masuk ke pasar Indonesia saat ajang Indonesia International Motor Show 2019. Produk aftermarket HKS identik dengan mobil berperforma tinggi, lantas apakah olinya bisa digunakan di mobil standar?

Menanggapi hal tersebut, Pavel Avdonin Overseas Sales of HKS Co.. Ltd. angkat bicara. "Bisakah mobil standar menggunakan oli HKS? Di HKS kami mengerjakan mobil yang sudah dimodikasi habis-habisan, mobil yang dimodifikasi ringan, dan kami juga punya produk untuk mobil dalam keadaan stock atau standar," ucapnya saat peluncuran oli HKS.

Terdapat 3 Super Oil Premium fully synthetic oil yang ditawarkan oleh HKS, yaitu 5W 30, 10W 40, dan 5W 30 khusus diesel. Menurutnya, ketiga oli yang sudah tersertifikasi tersebut aman untuk digunakan mobil standar. Dengan catatan, grade oli yang digunakan sesuai dengan paduan buku manual mobil.

Oli ini pun bisa digunakan untuk harian, yang artinya berhadapan dengan kondisi stop and go setiap harinya. " Untuk kondisi stop and go memang interval penggantian oli akan semakin cepat. Berdasarkan pengalaman saya di Jepang untuk kondisi seperti ini, misalkan rekomendasi mengganti oli dari pabrikan adalah 10.000 km. Kami merekomendasikan penggantian 5.000 km, bahkan untuk kondisi tertentu bisa 3.000 km," ungkap Pavel.

Ketiga oli tersebut dibanderol Rp650 ribu selama masa IIMS 2019. Setelah melewati masa promo, harganya menjadi Rp780 ribu per galon (4 liter).

 


Performa Motor Turun, Segera Ganti Oli

Berbicara mengenai motor, kebutuhan akan oli tentunya tidak dapat dipungkiri lagi. Cairan pelumas ini sangat dibutuhkan untuk menunjang kelancaran mesin maupun komponen lain pada motor.

Terkait itu, Isadat Salam selaku Technical and Training Service Engineer Motul Indonesia mengatakan semestinya pemilik motor mengganti oli mesinnya jika sudah merasakan performanya kurang.

"Sebelum ganti oli, pasti rasanya gak enak ya, sesudah ganti oli rasanya enak, gas nya lancar. Tapi merasa gak enak setelah berapa lama ganti oli terakhir? Ya, kalau sudah merasa tidak enak sudah harus diganti," kata Isadat di sela peluncuran oli Motul untuk scooter matik, Selasa (10/4/2018). 

Ia mengatakan tidak usah menunggu berbulan-bulan, jika memang performa yang dirasakan sudah berbeda. Isadat mencontohkan jika sejak penggantian oli mesin terakhir hanya merasakan performa mesin enak dalam tiga minggu saja, dengan pemakaian per harinya mencapai 20 kilometer, maka oli seharusnya diganti setiap tiga minggu.

"Anda boleh pakai oli apa saja, tapi kalau sudah tidak enak, idealnya harus ganti, gak enak setelah tiga minggu, gantilah setiap tiga minggu. Itu idealnya kalau pakai oli lain," ujarnya.

 


Selanjutnya

Menurutnya, semua oli pasti akan menurun performanya. 

"Semua oli pasti turun performanya tapi kan kita mencari oli yang turunnya landai sampai 0. Misalnya motor matik sekarang rata-rata 4.000 km, ganti. Dari ganti oli sampai ganti oli berikutnya Motul bisa menjaga tiga hal: performa, proteksi, endurance. Itu yang membedakan (dengan oli lain)," ujarnya.  

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya