Liputan6.com, Jakarta - Banjir menggenangi sejumlah titik di Jakarta pada Jumat pagi akibat hujan lebat di kawasan Bogor dan sekitarnya pada Kamis 25 April 2019 malam. Para pengguna sepeda motor pun terpaksa menerjang banjir untuk melanjutkan kegiatan sehari-hari.
Hal tersebut sebenarnya berbahaya untuk Anda dan juga komponen sepeda motor. Apalagi saat menerobos, Anda menggunakan sepeda motor matik. Banjir bisa memengaruhi performa mesin kendaraan yang berisiko mogok, mati, bahkan rusak.
Baca Juga
Advertisement
Setelah menerobos banjir, segera bawa ke bengkel untuk dilakukan pengecekan. Mengutip laman resmi Suzuki Indonesia, risiko paling sering terjadi setelah motor matik dipakai menerobos banjir adalah water hammer.
Water hammer adalah kondisi adanya air berlebih yang masuk ke ruang pembakaran. Risiko ini sangat fatal untuk mesin, karena bisa menyebabkan bengkoknya piston dan pecahnya seher.
Jika terlambat mengetahui hal tersebut, selain sepeda motor rusak, otomatis biaya perbaikan juga akan berkali-kali lipat. Maka itu apapun jenis motor matikmu, jangan menunda untuk ke bengkel jika motor usai menerobos banjir.
Sumber: Otosia.com
Motor Listrik Gesits Aman Menerjang Banjir, tapi...
Banjir yang menerjang sejumlah titik di Jakarta dapat menghambat kegiatan sehari-hari, pasalnya sepeda motor atau mobil berisiko untuk mogok. Jika kendaraan konvensional berisiko untuk mogok, lantas bagaimana dengan motor listrik seperti Gesits yang baru diluncurkan.
Menurut Harun Sjech, CEO, PT GESITS Technologies Indo, sebelum ditawarkan ke konsumen, motor listrik Gesits sudah menjalani sejumlah uji coba. Salah satunya adalah simulasi menerjang banjir.
"Sudah, kita sudah coba. Sebelum rilis ke pasar kita sudah coba hujan, banjir, dan lain-lain, " ungkap Harun saat peluncuran Gesits, Kamis (25/4/2019).
Advertisement
Selanjutnya
"Kemarin kita coba ketinggian 50 cm harusnya aman, tapi memang janganlah. Maksimal ketinggian 30 cm kalau menerjang banjir," sambungnya.
Menurutnya, banjir ketinggian 50 cm berbahaya bukan untuk motor listrik saja, motor konvensional atau internal combustion engine pun cukup berisiko jika harus menerjang banjir.