Cuaca Ekstrem Terjang Bengkulu, Berikut Daftar Kawasan Banjir dan Longsor

Cuaca ekstrem yang terjadi dalam dua hari ini mengakibatkan lebih seratus titik genangan banjir terjadi di Bengkulu.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 27 Apr 2019, 15:01 WIB
Aparat TNI Angkatan Laut melakukan evakuasi warga korban banjir di Kota Bengkulu menggunakan perahu karet (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Bengkulu - Provinsi Bengkulu sejak Jumat malam dikepung bencana banjir dan tanah longsor. Hampir di semua Kabupaten dalam Provinsi Bengkulu terjadi genangan air yang berasal dari luapan sungai maupun anak sungai yang mengalir menuju muara di laut Samudra Hindia sebelah barat Provinsi Bengkulu.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta semua pihak untuk tetap tenang dan waspada. Sebab cuaca ekstrem yang terjadi dalam dua hari ini mengakibatkan lebih seratus titik genangan banjir terjadi di Bengkulu.

"Tolong masyarakat untuk tenang dan mengambil tindakan yang tidak membahayakan, utamakan keselamatan jiwa," tegas Rohidin di Bengkulu, Sabtu 27 April 2019.

Gubernur juga memerintahkan seluruh jajaran terkait untuk turun ke lapangan melakukan tindakan operasional yang diperlukan.

Proses evakuasi para korban yang terjebak dalam genangan banjir, membuat posko darurat, dan mensiagakan petugas di titik lokasi terparah.

Jika diperlukan, aparat Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD, Dinas Kesehatan, dan seluruh unsur pemerintahan daerah maupun lembaga vertikal seperti Basarnas, kepolisian dan TNI membuat posko bersama dan dapur umum untuk melayani masyarakat korban banjir.

"Siagakan petugas, mobilisasi logitik terutama bahan makanan, selimut dan obat-obatan.' lanjut Rohidin.


Kota Bengkulu dan Kepahiang Terparah

Banjir terparah terjadi di Kota Bengkulu dan Kabupaten Kepahiang, terlihat aparat TNI Angkatan Laut elakukan evakuasi warga (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Kondisi banjir terparah melanda Kota Bengkulu dan Kabupaten Kepahiang. Khusus Kota Bengkulu genangan terjadi di Kecamatan Ratu Samban, Ratu Agung, Teluk Segara, Muara Bangkahulu, dan Kecamatan Selebar.

Sedangkan di Kabupaten Kepahiang, genangan terjadi di sepanjang aliran sungai wilayah Tebat Monok, Bermani Ulu dan beberapa kecamatan yang berada di aliran sungai. Warga terpaksa meninggalkan rumah mereka dan memilih untuk mendirikan tenda seadanya diwilayah yang lebih tinggi

Proses evakuasi sudah dilakukan sejak Jumat malam dan melibatkan tim gabungan BPBD, Basarnas, kepolisian dan TNI.

Beberara perahu karet dan petugas penyelamatan bergerak untuk menyelamatkan jiwa khususnya para lansia dan anak-anak.

Menurut Gubernur Rohidin, pihaknya segera menggelar rapat teknis darurat kebencanaan untuk mengambil langkah penanggulangan. Semua pihak diharapkan bisa mengambil peran dan berpartisipasi aktif.

"Anggaran kebencanaan yang kita miliki harus diatur, supaya penggunaannya bisa efisien, kita berharap pemerintah pusat juga bisa membantu," ungkap Rohidin.

Sementara itu, tim evakuasi Pangkalan TNI Angkatan Laut Bengkulu bergerak cepat melakukan evakuasi di beberapa titik banjir terparah.

Komandan Lanal Bengkulu Letkol Laut (P) M Andri Wahyu mengatakan, satu pleton personil diterjunkan dibantu beberapa tenaga teknis evakuasi juga bersiaga sejak Jumat malam.

"Target kami menyelamatkan nyawa manusia terlebih dahulu," tegas Andri.


5 Titik Longsor

Material longsor menutupi ruas jalan utama dari Kota Bengkulu menuju Sumatra Selatan (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Bengkulu juga dihajar bencana tanah longsor. Pantauan Liputan6.com sebanyak 5 titik longsor terdeteksi hingga Sabtu siang.

Longsor terparah terjadi di Desa Bajak 1 Kecamatan Taba Penanjung Bengkulu Tengah. Sebanyak 3 titik longsor menimbun akses jalan dari Provinsi Bengkulu menuju Sumatra Selatan. Longsor di ruas jalan ini juga mengakibatkan beberapa tiang listrik tegangan tinggi atau sutet tumbang.

Titik longsor lain terjadi di Desa Pagar Gading Kabupaten Bengkulu Selatan. Timbunan material longsor menutupi seluruh badan jalan dan tidak bisa dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Longsor juga terjadi di ruas jalan alternatif Kabupaten Bengkulu Tengah Menuju Kepahiang tepatnya di Desa Susup yang berdekatan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Musi. Longsor mengakibatkan ruas jalan menjadi amblas di dua titik.

Dari data dihimpun, sebanyak 3 unit jembatan runtuh tergerus luapan banjir dan diterjang tanah longsor. Satu jembatan amblas terjadi di Desa Padang Tepung menuju Kecamatan Pasemah Air Keruh Kepahiang. Debit air yang tinggi mengakibatkan jembatan ini habis terbawa arus.

Jembatan lain yang juga tergerus terjadi di jalan utama Kota Bengkulu menuju Ibukota Kabupaten Bengkulu Utara tepatnya di persimpangan Desa Lubuk Durian. Meskipun belum amblas, tetapi jembatan ini sudah tidak bisa dilewati karena berbahaya. Gerusan luapan air mengakibatkan lubang menganga pada pangkal jembatan.

Jembatan di dalam Kecamatan Kota Manna, Ibukota kabupaten Bengkulu Selatan juga amblas pada sisi pangkal jembatan. Untungnya, jalur ini memiliki dua jembatan, Meskipun terjadi antrean kendaraan, tetapi salah satu jembatan yang bersebelahan masih bisa dilewati kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, meminta seluruh dinas yang memiliki alat berat untuk memobilisasi peralatan di titik longsor dan banjir supaya akses transportasi tetap berjalan alncar. Pihaknya juga meminta kepada perusahaan dan kontraktor yang memiliki alat berat juga ikut membantu mengatasi persoalan bencana ini.

"Segera atasi jangan sampai transportasi terhambat dan dibuat kajian teknis untuk itu," kata Rohidin Mersyah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya