Peresmian Bandara Baru Yogyakarta Mundur Lagi

Bandara Baru Yogyakarta atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang berlokasi di Kulon Progo siap beroperasi.

oleh Bawono Yadika diperbarui 27 Apr 2019, 15:27 WIB
Suasana pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, Selasa (23/4). Progres pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta hampir 100 persen, sementara progres pembangunan keseluruhannya termasuk domestik mencapai 47 persen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Baru Yogyakarta atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang berlokasi di Kulon Progo batal diresmikan pada 29 April 2019. Sebelumnya, dikabarkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan bandara tersebut dengan melakukan pendaratan menggunakan pesawat kepresidenan pada Senin 29 April 2019.

Manajer Humas PT Angkasa Pura I (Persero) Awaluddin membenarkan bahwa peresmian bandara baru Yogyakarta batal dilakukan pada Senin besok. "Iya, informasi yang kita dapatkan dibatalkan ya," tuturnya kepada Liputan6.com, Sabtu (27/4/2019). 

Sementara itu, untuk alasan pembatalan peresmian bandara, sampai dengan saat ini dirinya belum mengetahui secara persis. "Untuk pembatalan sendiri, kami belum dapat info lebih lanjut ya," terangnya.

Sebelumnya, peresmian Bandara Baru Yogyakarta juga sempat ditunda. Rencana awal peresmian bandara ini akan dilakukan pada 7 April. Namun kemudian ditunda menjadi akhir april. Dengan penundaan ini artinya peresmian bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I ini sudah mundur dua kali.

Bandara Baru Yogyakarta telah melakukan kegiatan simulasi pada 20 hingga 26 April 2019. Adapun rangkaian simulasi dimulai dengan kegiatan simulasi keamanan bandara oleh Komite Keamanan Bandara (Airport Security Committee) pada 20 April 2019.

Untuk simulasi operasional lapangan  dilakukan pada 24 April 2019, evaluasi simulasi pengoperasian bandara  pada 25 April 2019, dan simulasi gabungan pengoperasian bandara bersama seluruh pemangku kepentingan terkait seperti transportasi darat, maskapai penerbangan, petugas imigrasi, dan lainnya  pada 26 April 2019.

Pada 22 April 2019 juga dilaksanakan penilaian potensi gangguan dan risiko atau hazard identification and risk assesment (HIRA) oleh maskapai dan rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan serta table top exercise operasi bandara pada 23 April 2019.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Presiden Resmikan Bandara Baru Yogyakarta pada 29 April

Petugas mengecek kesiapan ruang tunggu Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Selasa (23/4). Menurut rencana, khusus Bandara Internasional Yogyakarta ini akan mulai beroperasi pada 29 April mendatang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Bandara Baru Yogyakarta atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang berlokasi di Kulon Progo siap beroperasi. Dengan beroperasinya bandara ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, tak hanya di Yogyakarta tetapi juga di Jawa Tengah.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan bandara tersebut dengan melakukan pendaratan menggunakan pesawat kepresidenan pada Senin 29 April nanti. Ini sekaligus menandai operasi perdana bandara tersebut. 

"Jadi bandara itu akan dioperasikan pertama hari Senin. Nanti Bapak Presiden akan landingpertama. Setelah itu akan ada lima penerbangan yang akan datang dan pergi," kata dia, saat ditemui, di JS Luwansa, Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Menurut Budi, dirinya sendiri telah melakukan pengecekan kesiapan Bandara pada hari Rabu lalu. Secara umum, kata Budi, Bandara siap beroperasi. "Saya hari Rabu ke sana. Saya lihat ramai, sudah selesai. Panjangnya 3.250 meter lebarnya 75 meter. Jadi satu landasan yang baik sekali," jelasnya.

"Kira-kira sepertiga dari seluruh bandara sudah selesai," imbuhnya.

Beberapa maskapai penerbangan, lanjut dia, sudah menyatakan kesiapan untuk melayani penerbangan di Bandara Kulon Progo. "Ada Citilink, ada Airasia, ada Batik dan dari Lion," tandasnya.


Bandara Baru Yogyakarta Bakal Bantu Tercapainya Target 20 Juta Wisman

Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo (Foto: Dok Humas PT Angkasa Pura I)

Keberadaan bandara baru Yogyakarta dinilai akan memberikan dampak signifikan bagi sektor pariwisata Indonesia.

Lantaran selama ini Yogyakarta dan sekitarnya menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan baik lokal maupun mencanegara.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Didin Junaedy mengatakan, keberadaan bandara baru tersebut akan membantu pemerintah mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 20 juta pada 2019.

‎"Dampak dari adanya bandara baru di Yogyakarta, itu bisa mengangkat kunjungan wisatawan ke Indonesia sehingga bisa mencapai 20 juta wisatawan secara nasional," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Jumat (26/4/2019). 

Menurut Didin, Yogyakarta sebenarnya memiliki potensi yang besar guna menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia. Namun sayangnya, selama ini masih terhambat oleh terbatasnya kapasitas Bandara Adisucipto.  ‎

"Karena Bandara Jogja (Adisucipto) yang sekarang  sudah tidak memadai lagi. Dan juga sudah ada maskapai yang sudah komitmen terbang langsung ke situ (Bandara Internasional Yogyakarta). Ini paling tidak akan membantu minat kunjungan wisata ke Yogyakarta dan Jawa Tengah," kata dia.

Sementara terkait dengan jarak bandara ke pusat kota Yogyakarta maupun ke objek wisata lain yang cukup memakan waktu, menurut Didin hal tersebut tidak menjadi masalah.

Ini justru bisa menjadi peluang untuk meningkatkan potensi wisata di sekitar bandara menuju ke objek-objek wisata yang sudah terkenal di Kota Pelajar tersebut.

"Meski agak jauh sedikit, karena dari bandara ke kota atau ke Borobudur agak sedikit jauh tetapi itu merupakan atraksi. Bukan sekadar dia tiba di bandara kemudian langsung ke hotel, tetapi ada perjalanannya yang itu merupakan atraksi," tandas dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya