Liputan6.com, Yogyakarta - PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) mengaku masih kesulitan dalam mendistribusikan air bersih kepada pelanggan di wilayah Jakarta Barat. Presiden Direktur PT Palyja Robert Rerimassie beralasan, wilayah tersebut masih minim sumber air baku yang dapat diolah menjadi air bersih.
Dia menyebut, 94,4 persen pasokan air baku Palyja berasal dari luar Jakarta yakni Waduk Jatiluhur (64,7 persen), Kanal Banjir Barat (5,8 persen), Cikokol (0,9 persen), dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Serpong (28,8 persen)
Advertisement
Sedangkan dari, Jakarta sekitar 5,6 persen yang berasal dari Cengkareng Drain (1,5 persen) dan Kali Krukut (4,1, persen).
"Kami di Jakarta Barat mempunyai keterbatasan terhadap sumber air baku karena jumlahnya sangat terbatas sekali," kata Robert di Yogyakarta, Sabtu (27/4/2019).
Dia menjelaskan, pertumbuhan penduduk dan pembangunan tampak berkembang pesat di wilayah Jakarta Barat. "Jadi ini sebenarnya masalah terbesar di bidang penjernihan air," ucapnya.
Direktur Customer Service PT Palyja Nancy Manurung menyatakan pihaknya menyediakan mobil tangki untuk pendistribusian air bersih di perumahan Taman Surya, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Masih kami support dengan mobil tangki, ini free untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga," ucap dia.
Selain itu, dia juga menyebut Rusun Daan Mogot pun saat ini belum dilayani air pipa. "Belum dilayani, kita belum bisa maksimal ke sana," kata Direktur Customer Service PT Palyja ini.