Misteri Temuan 2 Bilah Pisau Pink di Dekat Meja Sekolah Pangeran Jepang

Pisau ditemukan pada hari Jumat di ruang kelas di sebuah sekolah menengah pertama Pangeran Hisahito. Siapa pelakunya?

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 28 Apr 2019, 07:49 WIB
Pangeran Hisahito sering dijaga oleh petugas polisi. (AFP)

Liputan6.com, Tokyo - Polisi di Jepang tengah meluncurkan penyelidikan setelah dua pisau ditemukan di dekat meja sekolah cucu Kaisar Akihito yang berusia 12 tahun. Demikian lapor media setempat.

Menurut laporan BBC, Minggu (28/4/2019), pisau ditemukan pada hari Jumat di ruang kelas di sebuah sekolah menengah pertama Pangeran Hisahito.

Polisi Jepang kemudian memeriksa rekaman CCTV dan menemukan bahwa ada seorang pria yang masuk tanpa izin di halaman sekolah.

Polisi yakin pria tak dikenal yang tertangkap kamera mengenakan pakaian biru dan helm, berpura-pura sebagai pekerja konstruksi saat mengakses gedung di Universitas Ochanomizu.

Pangeran Hisahito dan teman-teman sekelasnya tengah berada di bagian lain sekolah ketika pisau diyakini diletakkan.

"Ketika sang pangeran sering dijaga oleh petugas polisi, mereka tidak menemaninya di dalam ruang kelas sekolah," kata seorang pejabat Badan Rumah Tangga Kekaisaran kepada Kyodo News.

Mungkinkah ruang kelas menjadi target serangan ke pangeran Jepang muda ini?

Sebagai informasi, Pangeran Hisahito telah diatur untuk menjadi yang kedua di garis takhta setelah pengunduran diri Kaisar Akihito pekan depan.


Bilah Pisau Pink

Pangeran Hisahito berfoto bersama orang tuanya, Pangeran Akishino dan Puteri Kiko, setelah lulus dari sekolah dasar yang berafiliasi dengan Universitas Ochanomizu di Bunkyo Ward, Tokyo. (Pool/Melalui Kyodo)

Sumber-sumber investigasi memberi tahu Kyodo News bahwa setiap meja di ruang kelas memiliki selotip yang melekat untuk memperlihatkan nama siswa, sehingga membuat tempat duduk pangeran dapat dikenali.

Pihak berwenang mengatakan bilah pisau dicat merah muda.

Insiden itu terjadi ketika Jepang bersiap untuk turun tahta Kaisar Akihito pada Selasa 1 Mei, mengakhiri pemerintahannya selama 30 tahun.

Pria berusia 85 tahun itu akan turun secara sukarela karena masalah kesehatan. Ini adalah turun tahta pertama sejak 1817.

Putranya, Putra Mahkota Naruhito, akan naik tahta Krisan keesokan harinya.

Kaisar di Jepang tidak memiliki kekuatan politik tetapi berfungsi sebagai simbol nasional. Keluarga kekaisaran pada umumnya populer dan ancaman terhadap mereka relatif jarang.


Takhta Baru Mulai Mei

Putra Mahkota Kekaisaran Jepang Pangeran Naruhito dan istri, Putri Masako (AP)

Putra Mahkota Naruhito direncanakan naik takhta menjadi Kaisar Jepang pada 1 Mei 2019 mendatang. Jabatan ini akan ia emban, menggantikan sang ayah Kaisar Akihito.

Dikutip dari laman Straitstimes.com, Sabtu (23/2/2019), Putra Mahkota Naruhito mengatakan dalam konferensi pers (21/2) siap dan sungguh-sungguh dalam memenuhi mandat tersebut.

"Saya siap jalani tugas saya sebagai simbol (negara) dengan selalu berada di samping warga Jepang, dan berbagi suka dan duka dengan warga," ujar Naruhito.

Untuk saat ini jabatan masih dipegang sang ayah yang telah menjadi kaisar sejak tahun 1989.

Turunnya Akihito menjadi momen turun takhta kaisar untuk pertama kalinya dalam kurun waktu dua abad terakhir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya