FOTO: Aktivis Gelar Aksi Lakban Mulut Tolak RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

Aksi tersebut menolak disahkannya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang tengah dibahas oleh DPR RI

oleh Arny Christika Putri diperbarui 28 Apr 2019, 10:51 WIB
Menolak RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
Aksi tersebut menolak disahkannya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang tengah dibahas oleh DPR RI
Aktivis yang tergabung dalam Aliansi Cerahkan Negeri saat menggelar aksi di area car free day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/4/2019). Aksi tersebut menolak disahkannya Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) yang tengah dibahas oleh DPR RI. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivis Aliansi Cerahkan Negeri menggelar aksi penolakan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) di area car free day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/4/2019). Dalam aksinya, para aktivis melakban mulut sebagi simbol dibungkamnya suara mereka. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivis menggelar aksi penolakan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) di area car free day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/4/2019). Aksi itu menolak disahkannya RUU PKS yang tengah dibahas oleh DPR karena dinilai tidak berazaskan agama. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivis menggelar aksi penolakan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) di area car free day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/4/2019). Mereka menilai disahkannya RUU PKS yang tengah dibahas DPR dapat meningkatkan perilaku seks bebas & aborsi. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivis menggelar aksi penolakan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) di area car free day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/4/2019). Mereka menilai disahkannya RUU PKS dapat mengakibatkan menjamurnya LGBT dan legalitas pelacuran. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Aktivis menggelar aksi penolakan Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) di area car free day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu (28/4/2019). Para aktivis membawa poster penolakan dan melakban mulut sebagi simbol dibungkamnya suara mereka. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya