Bus Masuk Jurang 60 Meter di India, 10 Orang Tewas

Sebelum tiba di Punjab, India mobil itu jatuh ke ngarai sedalam 60 meter, demikian dilaporkan oleh media setempat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 28 Apr 2019, 12:06 WIB
Ilustrasi jenazah. (iStockPhoto)

Liputan6.com, Punjab - Setidaknya 10 orang dilaporkan tewas dalam sebuah insiden jatuhnya bus ke sebuah ngarai di wilayah pegunungan Himalaya, India pada Sabtu 27 April 2019.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (28/4/2019), mulanya bus tersebut sedang melakukan perjalanan dari Dalhousie, di negara bagian Himachal Pradesh.

Namun, sebelum tiba di Punjab, India mobil itu jatuh ke ngarai sedalam 60 meter, demikian dilaporkan oleh media setempat.

Tak hanya korban jiwa, para penumpang juga mengalami luka-luka mulai dari wereng hingga serius akibat insiden tersebut.

Salah satu kendala yang dihadapi oleh petugas keselamatan adalah medan dari ngarai berkedalaman 60 meter. Ngarai itu terlalu gelap dan cahaya sulit masuk sehingga membuat pergerakan mereka lambat.

Kecelakaan di wilayah ini bukan kali pertama. Sebelumnya ada enam orang satu satu supir yang masuk dalam ngarai seru apa pada Januari 2019.

Selain faktor alam, insiden mematikan ini juga dipicu oleh kecerobohan manusia. Mereka tetap ngebut dan kurang hati-hati meski jalanan yang buruk dan penuh liku.

Akibatnya mobil atau kendaraan lain mudah tergelincir dan masuk ke dalam ngarai yang sangat dalam tersebut. Menurut catatan dari kepolisian, rata-rata dalam satu tahun ada 150 ribu orang yang tewas dalam kecelakaan di India.


Jurang di Kawasan Serupa

Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Pada Juli 2018, kasus serupa jujga pernah terjadi di kawasan serupa. Sedikitnya 48 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika sebuah bus yang kelebihan muatan, terguling jatuh ke dalam jurang sedalam 213 meter di utara India.

Kepala pemerintahan negara bagian Uttarakhand, Trivendra Rawat, mengatakan bus tersebut terperosok ke jurang terjal di kawasan kaki bukit Himalaya, menjelang Minggu petang, 1 Juli 2018.

Dikutip dari South China Morning Post, para korban selamat masih dirawat di rumah sakit. Namun banyak di antaranya mengalami luka serius, mulai dari patah tulang hingga gegar otak ringan.

Salah seorang pejabat polisi India, Manoj Kumar, mengatakan bahwa sebagian besar jenazah ditemukan dalam kondisi terhimpit bangku bus.

"Orang-orang memenuhi kabin bus, seperti ikan sarden yang dikalengkan," kata Kumar, seraya menyebut tujuh korban selamat berada dalam kondisi kritis.

Ditambahkan Kumar, operasi penyelamatan sempat terkendala beberapa jam akibat cuaca buruk, berupa hujan deras disertai angin kencang.

"Hujan (turun) sejak pagi, dan bahkan dua hari lalu sempat memicu tanah longsor, tidak jauh dari lokasi kecelakaan," kata Kumar.

 


Kelebihan Muatan

Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Menurut keterangan polisi, bus nahas tersebut berkapasitas 28 kursi. Namun, ketika kecelakaan terjadi, jumlah penumpang yang diangkut mencapai lebih dari dua kali lipat, yakni 60 orang.

Selain kelebihan muatan, bus tersebut juga harus menghadapi kondisi jalan yang rawan akibat hujan deras, dan melintasi jalanan berkelok di area perbukitan.

Ditambah dengan masih banyaknya jaringan jalan yang buruk dan kondisi armada transportasi berusia tua, India mencatat angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas sebanyak 110 ribu jiwa setiap tahunnya, dalam satu dekade terakhir.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya