Donald Trump Kecam Insiden Penembakan Sinagog di California

Donald Trump menuturkan rasa dukanya atas kejadian ini. Akibat insiden tersebut sejumlah orang dilaporkan meninggal dunia dan terluka.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 28 Apr 2019, 15:01 WIB
Donald Trump telah mengancam penutupan sangat lama terhadap pemerintah AS apabila pendanaan untuk pembangunan tembok perbatasan tidak direstui. (AP File)

Liputan6.com, Washington DC - Menanggapi insiden penembakan yang terjadi di Sinagog Chabad of Poway, California pada Sabtu, 27 April 2019 pagi waktu setempat, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan kecamannya terhadap insiden tersebut.

Dukutip dari laman Vox.com, Minggu (28/4/2019), Donald Trump menuturkan rasa dukanya atas kejadian ini. Akibat insiden tersebut sejumlah orang dilaporkan meninggal dunia dan terluka.

"Masyarakat Amerika Serikat sedang berdoa dan berdiri bersama komunitas Yahudi di AS. Kami mengutuk segala tindakan yang mencerminkan sikap anti-Semitisme. Hal semacam ini harus segera dikalahkan," jelas Donald Trump.

Polisi telah menahan seorang tersangka untuk diinterogasi terkait kasus penembakan Sinagog.

Otoritas setempat berhasil mengidentifikasi terduga pelaku sebagai John Earnest (19), pria kulit putih yang menggunakan senjata gaya AR-15 dikutip dari The Straits Times.

Saat melakukan penembakan sinagog, Earnest berteriak bahwa orang-orang Yahudi menghancurkan dunia. Pihak berwenang telah menyebut serangan sebagai kejahatan rasial.

Dalam insiden penembakan, satu orang dinyatakan tewas dengan tiga lainnya cedera.


Manifesto

Keadaan di sekitar lokasi sinagog di California yang menjadi target penembakan (SANDY HUFFAKER / AFP)

Sementara itu, polisi tengah menyelidiki kemungkinan adanya hubungan antara pelaku penembakan sinagog di California tersebut dengan sebuah manifesto yang diposting sebelum penembakan di media 8chan.

Manifesto itu senada dengan postingan Brenton Tarrant, penyerang dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru pada 15 Maret lalu. Penulis manifesto di 8chan baru-baru ini, mengidentifikasi sebagai John Earnest, mengaku terinspirasi pembantaian di Negeri Kiwi dengan motivasi supremasi putih.

Penulis manifesto juga mengaku bertanggung jawab atas kebakaran di sebuah masjid di Escondido, California, pada bulan lalu. Polisi sedang memeriksa apakah ada hubungan antara kedua kejadian tersebut.

 


Kronologi

Ilustrasi Foto Penembakan (iStockphoto)

Departemen Sheriff San Diego mendapatkan laporan tentang penembakan di sinagog sebelum pukul 11.30 pagi. Sheriff Poway kemudian mengonfirmasi penembakan melalui Twitter, setelah para deputi dipanggil ke tempat kejadian dengan adanya "pria berpistol".

Dalam sebuah konferensi pers Sabtu sore, Wali Kota Poway, Steve Vaus dan Sheriff Kabupaten San Diego, Bill Gore membenarkan bahwa empat orang luka-luka dan telah dibawa ke Pusat Medis Palomar oleh saksi mata sekitar pukul 12 siang.

Vaus menambahkan, seorang wanita dewasa dari keempat korban tembakan tak tertolong. Sementara ketiga lainnya dalam kondisi stabil.

Salah satu korban luka adalah Rabi Yisroel Goldstein. Goldstein disebut oleh salah satu jemaatnya tidak meninggalkan sinagog, justru ia mencoba menenangkan yang lain.

Saat itu, semua orang yang berada di sinagog menangis dan menjerit, menurut Anvari yang suaminya telah berada di dalam tempat ibadah saat serangan dimulai.

Sinagog tidak dijaga pada saat kejadian, menurut pejabat setempat. Adapun jemaat terdiri atas 40 hingga 60 orang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya