Liputan6.com, Jakarta - Seorang dokter mendokumentasikan momen mengerikan ketika dirinya tengah mengeluarkan puluhan belatung dari mulut seorang bocah berumur 15 tahun. Dokter yang tak disebutkan namanya itu berusaha mencari tahu penyebab mengapa bocah itu merasakan sakit di bagian bibirnya.
Baca Juga
Advertisement
Rumah sakit tempat anak itu dirawat sengaja mengabadikan proses pengambilan belatung tersebut sebab hal ini jarang sekali terjadi. Mereka juga ingin memberi peringatan pada masyarakat. Dari beberapa foto terlihat larva lalat ini seperti belatung berawarna putih, mereka bergerak dengan cukup cepat.
Menurut dokter, larva lalat seperti ini umunya ditemukan di tempat tempat kotor seperti di tempat sampah, atau limbah bekas makanan yang dibiarkan membusuk dalam waktu yang lama.
Awalnya, bocah itu mengatakan selama beberapa hari terakhir bibirnya bengkak, dan ia merasakan sesuatu bergerak-gerak di mulutnya. Ibu bocah itu berpikir kalau itu hanya bengkak biasa, karena ia tidak melihat sesuatu yang aneh di mulut putrinya dan bocah itu juga tidak merasa kesakitan.
Situasi lebih sulit karena putrinya itu memiliki keterbatasan fisik yang membuat dirinya tak bisa bergerak leluasa. Bocah itu mengidap Spastic Quadreplegia Cerebral Palsy, disebabkan oleh masalah perkembangan syaraf yang membuat bocah itu lumpuh dan tidak bisa bergerak.
Sesampainya di dokter gigi dan melakukan pemeriksaan menyeluruh, didapati luka di bagian atas gusi bocah ini dan terlihat seolah-olah ada 'benda lembut' yang bersarang.
Tak lama, bocah itu didiagnosa mengalami bentuk langka dari Oral Myiasis di mana larva lalat menginfeksi dan berkembang biak di mulut manusia ataupun hewan.
Lebih Peduli dengan Kebersihan Area Mulut
Dengan ketidakmampuannya untuk bergerak, mungkin ada seekor lalat yang bertengger di luka keringnya kemudian bertelur di dalamnya. Selain itu, dengan kebersihan mulut dan gigi bocah ini kurang terjaga karena ketidakmampuan menyikat gigi sendiri.
Telur dapat berkembang biak dengan cepat membentuk larva dan menyebabkan bibir atas menjadi bengkak. Meskipun kasus myiasis seperti itu jarang terjadi, namun kita harus tetap aware kepada orang-orang di sekitar kita.
Terlebih jika kamu memiliki orang tua atau kerabat yang tidak lagi dapat bergerak karena kelumpuhan atau karena usia tua. Sering-seringlah melihat kondisi mulut mereka dan membantu menjaga kebersihannya, untuk mengurangi risiko kondisi seperti itu.
Sumber:
Dream.co.id
Advertisement