Liputan6.com, Jakarta - Ramadan menjadi bulan yang dinantikan bagi kaum muslimin. Tak ayal, mereka pun telah menyiapkan diri sebaik mungkin untuk menyambut bulan penuh berkah ini.
Di Indonesia, masyarakatnya sendiri memiliki tradisi dalam menyambut bulan Ramadan nan suci ini. Namun bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Arab Saudi, mereka mengikuti keadaan setempat.
Advertisement
"Di sini, enggak ada penyambutan khusus ramadhan pak," ujar Rahmadi, WNI yang berada di Arab Saudi kepada Liputan6.com, Rabu (1/5/2019)
Rahmadi yang sudah tinggal di Arab Saudi selama 40 tahun ini mengungkapkan, WNI yang telah bermukim telah mengikuti kebiasaan masyarakat lokal. Mereka mempersiapkan bahan makanan untuk digunakan selama bulan Ramadan.
"Orang Arab kebiasaan belanja banyak untuk stok keperluan buka puasa dan sahur selama sebulan ramadhan penuh," ujar dia.
Sementara itu, untuk menjalin persaudaraan antarsesama, para WNI acap kali berkumpul untuk menggelar buka puasa bersama. "Tapi tidak setiap hari," ucap dia.
Untuk ziarah ke makam keluarga, juga dilakukan para WNI tersebut. Namun mereka berziarah selepas salat Idulfitri.
"Ziarah ke makam keluarga sehabis salat idulfitri biasanya. Kalau Ramadan paling habis salat tarawih pas lewat pemakaman, berhenti sebentar kirim do'a," ujar dia.
Terkait dengan kemeriahan Ramadan di Saudi, pria yang bermukim di Utaybiah, Mekkah, ini menuturkan, di tempat-tempat umum terpasang lampu-lampu. Selain itu, juga tirai warna merah berukir bertuliskan ramadan kareem.
"Di jalan-jalan gang perumahan, pelataran kafe atau toko, terkadang di pelataran masjid-masjid, yang ada di pemukiman penduduk. Atau di tempat buka bersama. Itu dipasang sampai idulfitri," ujar dia.
Baca Juga