Terkuak, Rekaman Suara Jang Ja Yeon 5 Hari Sebelum Kematiannya  

Dalam rekaman tersebut, Jang Ja Yeon mengatakan dirinya merasa terancam.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 29 Apr 2019, 07:30 WIB
Dalam rekaman tersebut, Jang Ja Yeon mengatakan dirinya merasa terancam. (News.en)

Liputan6.com, Seoul - Sebuah perkembangan baru dari kasus Jang Ja Yeon kembali muncul. Acara investigasi Unanswered Questions dari SBS yang ditayangkan pada Sabtu (27/4/2019) lalu memutar rekaman suara Jang Ja Yeon, lima hari sebelum kematian sang aktris.

Dilansir dari Soompi, sebelum program TV ini memutar rekaman suara tersebut, mereka bertemu dengan salah satu sahabat lama Jang Ja Yeon. Sang sahabat yang tidak disebut identitasnya ini, mengatakan bahwa Jang Ja Yeon aslinya adalah orang yang kuat.

"Jang Ja Yeon bukan orang lemah. Dia tak bisa ditekan dan dia orang yang ceria dan cerdas," tutur orang tersebut. Namun hal ini berubah setelah Jang Ja Yeon terjun ke dunia hiburan.

"Saat dia sedang termenung, pandangannya kosong dan ia mengaku ingin mati," tuturnya. Rekannya merasa aktris Boys Over Flowers ini merasa tertekan dan ada orang yang melakukan sesuatu terhadapnya.


Rekaman Suara Jang Ja Yeon

Jang Ja Yeon

Acara TV ini lantas memutar file audio, di mana Jang Ja Yeon berbicara dengan salah satu orang dari agensinya. "Aku tidak melakukan hal yang salah. Aku hanya melakukan apa yang diminta perusahaan. Aku tak bertindak sendiri. Sekarang aku tak punya siapa-siapa," kata Jang Ja Yeon.

Orang yang diajak bicara oleh Jang Ja Yeon lantas memintanya untuk menyelesaikan sebuah masalah.

"Bagaimana aku menyelesaikannya? Dengan kekuatan apa? Aku tak bisa menyelesaikan ini dengan kekuatan otak atau bantuan obat. Kalau mereka mau membunuhku silakan saja," kata Jang Ja Yeon.

 


Merasa Terancam

Jang Ja Yeon (Soompi)

Tak hanya itu, Jang Ja Yeon juga mengaku ditekan oleh seseorang bernama Bos Kim yang sangat berpengaruh.

"Dia mengontakku terlebih dulu dan bilang bahwa mereka akan datang membunuhku," tutur Jang Ja Yeon yang juga menyebut dirinya merasa terancam.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya