Kasus Campak Meningkat di AS, Donald Trump: Segera Vaksinasi

Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta masyarakat untuk melakukan vaksinasi campak.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Apr 2019, 12:00 WIB
Donald Trump meminta masyarakat vaksin campak (AP File)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Amerika Serikat, Donald Trum mengatakan kepada masyarakat Amerika Serikat untuk melakukan vaksinasi campak mengingat saat ini terjadi wabah di sana. 

"Vaksinasi itu sangat penting," kata Trump kepada wartawan di luar Gedung Putih, seperti dikutip laman BBC, Senin (29/4/2019).

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mengatakan bahwa hampir 700 kasus telah dilaporkan terjadi di 22 negara bagian di AS. Dari angka itu, ada 153 kasus yang terjadi di New York.

Peningkatan kasus campak di Amerika Serikat terjadi karena menurunnya anak yang divaksin di negara ini. Sebagian orangtua keberatan memvaksin anaknnya karena masih meyakini vaksin ini bisa menyebabkan autisme pada anak. Padahal, sudah banyak penelitian yang mengatakan tidak ada hubungan antara vaksinasi dengan autisme. 

CDC mengatakan bahwa kasus campak telah mengalami peningkatan sejak tahun 2000.

 


Kasus Campak di California

Ilustrasi suntik vaksin campak (AP/Seth Wenig)

Trump menyerukan desakan kepada masyarakat untuk vaksinasi campak, ketika ratusan staf dan mahasiswa dari beberapa universitas di California menjalani karantina karena penyakit ini. Tujuannya agar mereka tidak menularkan campak ke orang lain. Ada juga himbauan bagi mereka yang berisiko terinfeksi diminta untuk tinggal di rumah.

Sejak Kamis (25/4/2019), sekitar 82 orang di University of California, AS, dan sekitar 156 orang di California State University (AS), tidak dapat memberikan catatan vaksinasi dan tetap berada di karantina, dikutip dari AP News.

Campak adalah penyakit yang menular dan dapat menimbulkan komplikasi kesehatan yang serius, termasuk kerusakan pada paru-paru dan otak.

Terdapat lebih dari 110.000 kasus campak di seluruh dunia pada tahun 2019. Dibandingkan dengan tahun 2018, kasus campak ini meningkat 300 persen, menurut data dari World Health Organization (WHO).

 

Penulis: Dara Elizabeth 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya