Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata Arief Yahya mengarahkan semua lini pariwisata menuju konsep digital. Hal itu sejalan dengan usaha Arief yang selalu menggaungkan konsep Go Digital Be The Best.
Mengenai konsep tersebut, digelarlah Bimbingan Teknis (Bimtek) Dashboard Project Management Transformer, di Hotel Best Western Premier Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (2/5).
Advertisement
Menurut Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman, bimtek bertujuan memperkenalkan dashboard project management bernama Transformer. Sebuah platform untuk mengetahui jumlah wisatawan baik nusantara maupun mancanegara dengan berbasis website.
"Bimtek ini bertujuan memberikan penjelasan cara penggunaan dashboard Transformer. Dengan bimtek ini diharapkan para peserta dapat memahami cara mengimput dan mengoperasikan dasboard tersebut. Karena dengan basis data digital rekam jejak serta metode pengunaanya akan semakin mudah," kata Dadang, Minggu (27/4).
Dadang menambahkan, Transformer merupakan cara cerdas karena situs web yang tersimpan dalam basis data menjadi solusi untuk Kemenpar dalam memasukan data wisatawan.
Dengan dashboard ini juga dapat dilakukan rekapitulasi dengan tepat. Hal ini bertujuan untuk menganalisa potensi ekonomi yang akan timbul dari kunjungan wisatawan.
"Pada website, nantinya pengguna dapat mengakses, mengetahui, serta menganalisa untuk membuat ekonomi baru di tempat pariwisata tersebut. Sehingga dengan cara ini potensi yang ada di destinasi yang ada dapat dimaksimalkan. Sehingga pada akhirnya percepatan dalam mengembangkan destinasi dapat dilakukan," jelas Dadang.
Hal tersebut pun diamini Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata Kemenpar Indra Ni Tua. Untuk itu bimtek kali ini pun menyasar Tim Percepatan Pembangunan 10 Daerah Pariwisata Prioritas (DPP), Badan Otorita, Tim Percepatan Pembangunan Pengembangan Homestay serta Deputi Pengembangan Destinasi Kemenpar. Di mana Transformer merupakan kolaborasi antara PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) bersama Kemenpar.
"Dengan Transformer akan menambah tingkat efektifitas dan efisiensi pekerjaan dan percepatan pembangunan infrastruktur di 10 DPP dengan menggunakan Fitur Project Management. Selain itu juga sebagai media bagi seluruh jajaran Kemenpar untuk berinteraksi, koordinasi dan pelaporan pekerjaan dengan berbasiskan sistem online," terang Indra.
Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya, bimtek ini menjadi bukti keseriusan Kemenpar menatap era industri 4.0. Mnrurutnya digitalisasi bukalah tren tetapi merupakan urgensi bagi semua pihak. Oleh sebab itu, Kemenpar harus melakukan transformasi digital, tanpa itu tidak mungkin bisa mewujudkan visi menantang.
"Dari awal saya selalu mengatakan, digital itu bukan kebutuhan tetapi keniscayaan. Mau tidak mau, suka tidak suka semua sektor bergeser kearah digital. Ini yang harus juga diikuti oleh Kemenpar. Ingat sekarang bukan yang kuat mengalahkan yang lemah, tetapi yang cepat mengalahkan yang lambat. Dengan digital semua bisa dilakukan dengan cepat dan efisien," ucap Menpar.
(*)