Liputan6.com, Jakarta Bersekolah menjadi salah satu hal wajib yang dilakukan oleh anak-anak di seluruh dunia. Bagi anak-anak menempuh pendidikan di sekolah merupakan kewajiban yang harus dijalani. Selain mendapatkan pendidikan secara formal, sekolah menjadi tempat para murid untuk bersosialisasi.
Baca Juga
Advertisement
Setiap sekolah memiliki aturannya masing-masing sesuai dengan jenis sekolahnya. Aturan yang sering dijumpai di sekolah salah satunya adalah dilarang membawa handphone ke dalam lingkungan sekolah.
Aturan ini kerap mendapatkan pro dan kontra bagi murid maupun orang tua murid. Aturan ini juga diterapkan di salah satu sekolah di Tiongkok, dimana aturan sekolahnya menuliskan larangan membawa handphone ke sekolah.
Hukuman Bagi yang Menyelundupkan Handphone
Walaupun telah diatur untuk dilarang membawa handphone ke sekolah, sayangnya masih ada saja siswa-siswa yang berani melanggarnya. Banyak siswa yang menyelundupkan handphonenya untuk di bawa ke dalam sekolah.
Biasanya, pihak sekolah akan menyita handphone yang berhasil ditemukan saat dilakukan razia. Namun sekolah di Tiongkok ini memiliki caranya sendiri dalam menangani siswa yang masih berahi membawa handphone ke sekolah.
Dilansir dari World of Buzz oleh Liputan6.com, Senin (29/4/2019) sebuah video membeberkan bagaiamana pihak sekolah ini memberikan sanksi bagi siswa yang ketahuan membawa handphone.
Siswa yang membawa handphone akan dipaksa menghancurkan handphonenya sendiri dengan palu logam. Video tersebut bahkan sempat viral di sosial media. Para siswa akan menghancurkan handphonenya sendiri.
Pihak sekolah akan memeriksa handphone yang sudah dihancurkan oleh siswa, bahwa handphone tersebut tak bisa diperbaiki lagi.
Advertisement
Reaksi Netizen
Video yang sudah tersebar dan menjadi viral di media sosial Tiongkok tersebut tak pelak menarik perhatian netizen. Para pengguna media sosial yang menonton video tersebut memberikan beragam respon terhadap aturan sekolah tersebut.
“Cara yang lebih baik untuk mengatasi masalah ini adalah menyita telepon dan hanya mengembalikannya pada akhir tahun. Menghancurkan handphone sebenarnya mempromosikan kekerasan, ”kata seorang netizen.
"Itu seharusnya memberikan mereka pelajaran yang baik, tetapi saya tidak akan terkejut jika mereka mendapatkan lagi handphone baru di hari berikutnya karena orang tua mereka kaya," komentar netizen lainnya.