Ilmuwan: Menangis karena Mantan Bisa Buat Badan Kurus

Menangis punya sisi positif. Menangis mampu membuat seseorang melepas emosinya. Pikiran pun bisa tenang selepas menangis.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 29 Apr 2019, 19:05 WIB
Ilustrasi menangis. (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Menurut ahli, rata-rata orang menangis akan mengeluarkan 16,5 galon air mata selama hidup mereka.

Peneliti menyebut, sebenarnya manusia bisa lebih banyak lagi mengeluarkan air mata. Tetapi, manusia lebih sering menahan tangisan sehingga banyak air mata yang tidak keluar.

Sebenarnya, menangis punya sisi positif. Menangis mampu membuat seseorang melepas emosinya. Pikiran pun bisa tenang selepas menangis.

Namun, peneliti juga mengungkap sisi dan manfaat lain dari menangis, terlebih saat menangis gara-gara mantan pacar.

Beberapa dari Anda mungkin tidak percaya bahwa menangis saat putus atau teringat mantan pacar mampu menurunkan berat badan.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa air mata emosional mengandung hormon yang dapat meningkatkan kadar kortisol.

Semua ini diproduksi ketika kita berada di bawah banyak tekanan. Apabila kita mengeluarkan air mata, itu berarti hormon yang mampu memicu obesitas bisa dikeluarkan.

Alasannya sederhana, menangis membantu tubuh melepaskan hormon kortisol--hormon stres--yang membuat Anda panik dan menahan kelebihan lemak di perut.

Jadi, berkurangnya hormon kortisol melalui proses menangis akan memangkas banyak lemak dari tubuh.

Penjelasan itu juga didukung oleh sebuah studi dari St Paul-Ramsey Medical Centre di Minnesota, Amerika Serikat yang menyebutkan air mata sebetulnya mengandung hormon stres.

Menurut Dr Sulack, kandungan dalam air mata merupakan kombinasi hormon berbasis dua protein--prolaktin dan adrenokortikotropik--serta satu penghilang rasa sakit alami, esefalin. Semuanya itu diproduksi oleh tubuh ketika berada dalam kondisi stres berat.

Saat kita sedang dalam kondisi tertekan, tubuh melepaskan adrenalin serta kortisol untuk menyiapkan energi fisik serta kekuatan ekstra yang berasal dari karbohidrat serta lemak yang disimpan tubuh.

Jadi ketika kita sedang merasa terancam secara fisik, tubuh mengeluarkan cadangan energi lalu mencari penggantinya.

 


Menurunkan Tekanan Darah

Ilustrasi menangis (iStock)

Selain dapat mengurangi stres dan membantu seseorang terlepas dari beban pikiran, menangis juga dapat menurunkan tekanan darah dan denyut nadi bagi mereka yang mengalami kemarahan dan emosi tinggi.

Hormon stres akan mempercepat detak jantung seseorang, melebarkan pupil mata dan menyempitkan arteri. Sehingga hal ini akan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi pada seseorang.

Maka dari itu, selepas menangis tekanan darah seseorang akan kembali normal seperti sedia kala dan ternetralisasi dari tekanan darah.

 


Mengurangi Kegelisahan

Ilustrasi pria menangis (iStockphoto)

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 22 September 2015, menemukan bahwa satu dari lima orang berusia 18 hingga 34 tahun mengaku pernah menangis dalam seminggu -- sebelum penelitian dimulai.

Beberapa wanita bahkan mengaku cenderung bersembunyi di kamar mandi dan di tempat kerja karena merasa cemas.

Menangis dapat melepaskan emosi bawaan yang terkadang membuat kita merasa sangat cemas.

Menangis juga mampu mengurangi kecemasan dengan seketika, dan membuat perasaan jauh lebih baik serta siap menghadapi situasi di dunia nyata.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya