Liputan6.com, Jakarta - Bagi Angelo “The Unicorn King” Bimoadji, laga bertajuk ONE: For Honor di Istora Senayan Jakarta, pada 3 Mei 2019 nanti, adalah sebuah ajang pembuktian kualitas dirinya. Tak hanya itu, petarung ONE Championship ini, yakin bisa meraih prestasi di ajang ini.
Perhelatan di Jakarta ini adalah yang kedua untuk Angelo. Atlet didikan IndoGym ini akan menghadapi Guntur “Black Ant”, yang akan menjalani pertandingan debutnya.
Baca Juga
Advertisement
Pada September lalu, Angelo harus mengakui keunggulan Adrian “Papua Badboy” Mattheis – yang juga akan tampil dalam ajang ONE: For Honor itu.
“Saya bersyukur kepada Tuhan karena mendapat kesempatan kedua untuk fight ini. Saya merasa termotivasi dan akan memberikan penampilan yang terbaik demi para penggemar Martial Arts dan keluarga,” kata pemuda berusia 21 tahun ini.
“Tentunya, ajang ini juga akan membuktikan kemampuan saya sebagai seorang atlet,” kata Angelo.
Ia juga menyadari bahwa pertarungan di laga ONE: For Honor ini akan lebih sulit. Satu hal yang bisa ia lakukan adalah dengan berjuang keras selama latihan dan mengandalkan semangat pantang menyerah selama laga.
“Saya tidak mau sesumbar, tetapi saya yakin bisa menang, karena sudah berlatih tanpa henti selama lima bulan. kerja keras yang saya berikan untuk kesempatan ini mudah-mudahan membuahkan hasil positif,” tambahnya.
Program Latihan
Dengan dua pelatih mixed martial arts (MMA) senior, Max Metino dan Adri Kumara, disisinya, ia mengatakan bahwa program latihannya telah berhasil menggabungkan kemampuan beladiri yang ia miliki.
Selain itu, ia juga berinisiatif membuat tim khusus yang bertujuan meningkatkan teknik striking dan grappling, serta menjalani program strength and conditioning.
Atlet asal Jakarta yang pernah menjuarai Garuda Fight League ini sangat yakin dengan segala persiapan serta motivasi berlipat yang dia miliki, dan mengatakan bahwa laga nanti akan berlangsung menarik – terlebih dengan suporter dari kedua kubu yang akan memenuhi Istora.
“Para penonton akan bisa menilai tentang jalannya laga,” ujarnya.
Advertisement
Hormati Lawan
Meski percaya bahwa dia akan keluar sebagai pemenang, Angelo tetap menaruh penghormatan besar terhadap lawannya yang berasal dari Sidoarjo, Jawa Timur tersebut.
Dengan persiapan yang matang dan kemampuan yang terus terasah baik dalam duel striking maupun grappling, Angelo berharap bisa mengakhiri laga tanpa harus menunggu putusan angka.
“I'm the hardest worker in the room. Saya Jamin saya akan menampilkan pertarungan yang menarik baik dalam duel striking maupun grappling,” tambahnya.
Cari Jati Diri
Bagi Angelo, mixed martial arts adalah sebuah cara bagi dirinya untuk mencari jati diri. Ia mengaku sering menjadi korban bullying sejak ia bersekolah. Setelah menekuni berbagai hobi, ia menyadari bahwa MMA memberinya jalan untuk lebih berkembang sebagai atlet dan manusia sesungguhnya.
“Sebelum kenal MMA, saya tidak memiliki talenta menarik apapun. Di SD, saya gampang nangis dan yang paling kecil diantara teman-teman. Semua hal yang saya lakukan muali dari renang, Wushu Taolu, musik dan Les bimbel, saya berhenti semua,” kata Angelo.
“Tetapi saya yakin bahwa mixed martial arts merupakan jalan hidup saya. Untuk itu saya ingin membuktikan diri,” tutupnya.
Advertisement