Jokowi Setujui Pemindahan Ibu Kota, PDIP Beri Kajian Khusus Secara Geopolitik

Jokowi telah menyetujui ibu kota dipindahkan ke luar Pulau Jawa.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 29 Apr 2019, 18:24 WIB
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat meresmikan official store atribut PDI Perjuangan di Jakarta, Senin (21/1). PDIP meluncurkan RedMe sebagai official store atribut PDIP pada Pemilu 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai langkah Presiden Jokowi mematangkan rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta merupakan hal positif. Jokowi telah menyetujui ibu kota dipindahkan ke luar Pulau Jawa.

"Namanya rencana (pemindahan ibu kota), implementasinya tentu memperhatikan banyak aspek, salah satunya adalah posisi geopolitik Indonesia yang begitu strategis dan menjadi titik temu, bahkan persenyawaan peradaban antarbangsa di seluruh penjuru dunia," ucap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Senin (29/4/2019).

Dia menuturkan, kebutuhan pemindahan ibu kota tersebut juga mempertimbangkan arah masa depan Indonesia. Pada tahun 2030 Indonesia diprediksi menjadi kekuatan perekonomian keempat di dunia.

"Jakarta tentu saja tetap berperan sentral dan strategis, apalagi sebagai pusat kekuatan perekonomian Indonesia," ungkap Hasto.

PDIP, sambungnya, akan memberikan kontribusi terhadap kebijakan strategis tersebut. Pada 1957 Bung Karno telah meletakkan masterplan dengan menjadikan Palangkaraya, Kalimantan Tengah sebagai ibu kota Negara Indonesia. Gagasan ini tentunya diintegrasikan dengan komitmen menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Atas dasar hal tersebut, PDI Perjuangan akan memberikan kajian khusus secara geopolitik, kebudayaan, sosiologis, serta tata ruang yang menggambarkan hebatnya Ibu Kota Indonesia yang baru tersebut yang menampilkan seluruh watak, jati diri, dan sejarah panjang Indonesia Raya kita," jelas Hasto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Gerak Cepat

Menurut Hasto, Jokowi bergerak cepat dan memulai langkah strategis Indonesia Maju.

"Mari berpacu ke depan. Rakyat sudah menentukan Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin sebagai pemenang pemilu. Saatnya berpikir dan berpandangan maju," pungkasnya.

Wacana pemindahan ibukota dari Kota Jakarta ke Kota lain yang ada di Indonesia kembali diperbincangkan. Mimpi Soekarno yang tak pernah terwujud ini, mulai mencuat lagi saat pemerintahan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.

Saat memberikan pengantar rapat terbatas (Ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4/2019), Jokowi mengaku optimistis pemindahan ibu kota terwujud bila dipersiapkan dengan matang.

"Saya meyakini Insyaallah kalau dari awal kita persiapkan dengan baik maka gagasan besar ini akan bisa kita wujudkan," kata Jokowi.

Jokowi pun menyetujui rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke luar Pulau Jawa. Ini disampaikan Jokowi saat menanggapi laporan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengenai tiga lokasi alternatif ibu kota baru Indonesia.

Bambang dalam laporannya menyebut tiga lokasi alternatif tersebut yakni pertama tetap di Jakarta, kedua di sekitar Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Ketiga di luar Pulau Jawa.

"Kalau saya sih alternatif satu dan dua sudah tidak," ucap Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya