Kementerian BUMN Angkat Gatot Trihargo Jadi Komisaris Pertamina

Dengan bergabungnya Gatot Trihargo menjadi anggota Dewan Komisaris Pertamina, diharapkan semakin memperkuat soliditas antara Dewan Komisaris.

oleh Arthur Gideon diperbarui 29 Apr 2019, 19:10 WIB
Kementerian BUMN secara resmi mengangkat Gatot Trihargo sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara resmi mengangkat Gatot Trihargo sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero). Pada kesempatan yang sama, Kementerian BUMN juga memberhentikan dengan hormat Sahala Lumban Gaol dan Ahmad Bambang dari jabatan komisaris Pertamina.

Dikutip dari keterangan resmi, Senin (29/4/2019), keputusan pengangkatan dan pemberhentian tersebut tertuang dalam SK-86/MBU/04/2019 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota-anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan PT Pertamina.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, mengatakan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Sahala Lumban Gaol dan Ahmad Bambang atas pengabdian kepada Pertamina selama ini.

Lalu dengan bergabungnya Gatot Trihargo menjadi anggota Dewan Komisaris Pertamina, diharapkan semakin memperkuat soliditas antara Dewan Komisaris, Direksi hingga seluruh manajemen Pertamina kedepannya.

Hal senada juga diungkapkan Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng. Menurutnya, sosok Sahala Lumban Gaol dan Ahmad Bambang sebagai salah satu aset terbaik yang pernah dimiliki oleh Pertamina.

Tanri Abeng juga berharap dengan bergabungnya Gatot Trihargo menjadi anggota Dewan Komisaris Pertamina, semakin memperkuat soliditas antara Dewan Komisaris, Direksi serta seluruh manajemen Pertamina ke depannya.

"Saya sepakat bahwa Pertamina sudah semakin maju. Direksi semakin solid dan Dewan Komisaris semakin solid," pungkasnya

Untuk diketahui, Gatot lahir di Jogjakarta pada tanggal 29 Agustus 1960. Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1989 dan gelar Master di bidang Akuntansi dan Sistem Informasi Keuangan (MAFIS) dari Cleveland State University pada tahun 1993.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pertamina Cari Mitra untuk Danai Proyek Kilang Balikpapan

Mobil pengisi bahan bakar minyak (BBM) memasuki Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Selasa (1/11). Meski ada aksi mogok kerja Awak Mobil Tangki (AMT), di lokasi masih ada mobil-mobil tangki milik Pertamina yang beroperasi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mencari mitra untuk memikul beban investasi pembangunan kilang Balikpapan yang masuk dalam program mega proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit (RU) V.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan, ‎Pertamina membangun kilang Balikpapan dalam dua tahap, untuk tahap pertama sudah dimulai pembangunannya dengan target selesai seluruhnya pada 2023.

"Pada 2023 kita targetkan menyelesaikan Balikpapan Nanti Kita kelola cured lokal. Di fase dua Kita bisa mengelola crude sulfur tinggi tapi tidak terburu-buru," kata Tallulembang di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Menurut Tallulembang, dalam pembangunan Kilang Balikpapan Pertamina dengan modalnya internal sudah berjalan. Namun, untuk menyelesaikannya memerlukan suntikan dana.‎ Untuk diketahui total nilai investasi pembangunan kilang Balikpapan sebesar USD 6,5 miliar.

"Masalahnya dana, kalau ini saja Pertamina mampu. Tapi kalau panjang berat," tuturnya.

Tallulembang mengungkapkan, Pertamina akan mencari mitra untuk mendanai pembangunan Kilang Balikpapan, dengan syarat mau mengikuti proses pembangunan yang sudah berjalan.‎

"Untuk Balikpapan kita akan cari patner yang mau mengikuti apa yang kita jalankan," ujarnya.

Dia melanjutkan, mitra ‎tersebut bisa berasal dari perusahaan penjual migas atau penyedia dana. Pertamina pun telah mengadakan seleksi calon mitra, dengan target pada Oktober 2019 mitra pembangunan Kilang Balikpapan sudah diputuskan.

"Dari studi analisis kita yang mau begitu trading patner dan financial patner. Saat ini sudah selesai dari 70-an (calon mitra) tinggal 9, targetnya Oktober nanti sudah diputuskan," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya