Demokrat: Kami Tidak Akan Meninggalkan Kawan yang Sedang Kesulitan

Menurutnya, Demokrat akan selalu membantu koalisi Prabowo-Sandi serta terus bersama-sama untuk memperjuangkan keadilan.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2019, 06:45 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (kanan) usai bertemu di Jakarta, Senin (30/7). Demokrat mengusung Prabowo sebagai capres 2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachlan Nashidik menegaskan partainya masih menjadi bagian dari Koalisi Adil Makmur yang mengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga. Hal ini ia katakan untuk merespons isu kemungkinan Demokrat bergabung ke koalisi yang mengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Partai Demokrat adalah bagian dari koalisi Prabowo-Sandi. Kami dikenal sebagai anggota koalisi yang kritis, bukan oportunis. Kami tidak meninggalkan kawan yang sedang mengalami kesulitan," kata Rachlan pada wartawan, Senin (29/4/2019).

Menurutnya, Demokrat akan selalu membantu koalisi Prabowo-Sandi serta terus bersama-sama untuk memperjuangkan keadilan.

"Demokrat tak cuma mengulurkan tangan, tapi juga tak segan mengingatkan, apabila diperlukan, bahwa hanya ada jalan konstitusional bagi Prabowo-Sandi untuk memperjuangkan keyakinan dan keadilan," ujar Rachlan.

Dihubungi terpisah, Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan partainya akan membantu Prabowo-Sandiaga hingga menyelesaikan kontestasi Pilpres 2019. Kata dia, Demokrat tidak pernah terpikir untuk alih koalisi.

"Posisi Partai Demokrat ada di situ, tidak keluar dari Koalisi Adil Makmur dan tidak berpikir ke manapun saat ini, sampai kompetisi pilpres selesai. Seperti itu posisi Demokrat," ucapnya.


Peluang Bergabung

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin membuka pintu bagi Partai Demokrat untuk bergabung. Wacana Partai Demokrat merapat ke Koalisi Indonesia Bekerja mencuat karena melihat komunikasi Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono berjalan baik.

Peluang ini disampaikan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding. Namun, dia berbicara masih terlalu dini membahas gabungnya Demokrat ke koalisi karena Jokowi belum dilantik menjadi Presiden RI untuk periode kedua.

"Kami kira masih terlalu dini untuk bergabungnya koalisi pendukung 02 ke 01 mengingat Presiden Jokowi belum dilantik kembali sebagai presiden. Namun kami menyambut baik komunikasi dan silaturahmi yang memperat rasa persaudaraan dan persatuan bangsa pasca- Pilpres 2019 ," kata Karding.

 

Reporter: Sania Mashabi

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya