Liputan6.com, Jakarta Masa remaja adalah masa mencari jati diri, di mana terkadang selalu ingin mengikuti tren dan tidak mau kalah dengan teman sebaya. Namun terkadang hal ini lebih pada hal-hal yang kurang terlalu penting.
Baca Juga
Advertisement
Sebut saja soal fashion, gadget, dan kendaraan yang pakai. Boleh jadi, jika ini terjadi pada kalangan berada mungkin bukan jadi masalah. Namun apabila terjadi pada kalangan yang tidak mampu, tentu akan menjadi sebuah beban. Baik untuk remaja tersebut maupun bagi orang tua.
Seperti yang terjadi pada seorang remaja 16 tahun di Malaysia, yang meminjang uang kepada teman-temannya namun malah berakhir menjadi masalah.
Berikut kisah remaja 16 tahun yang meminjam uang untuk beli sepatu yang Liputan6.com rangkum dari worldoffbuzz, Selasa (20/4/2019)
Meminjam Uang dari 16 Orang Teman
Obsesi remaja pria 16 tahun ini melonjak tak terkendali, ketika meminjam lebih dari Rp 55 Juta hanya untuk memuaskan kecanduan terhadap sepatu bermerek.
Menurut Kwong Wah yang dilansir dari worldoffbuzz, remaja itu yang berasal dari Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia t elah meminjam uang tunai mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 7 juta dari 16 teman yang berbeda, dan hal itu tidak diketahui oleh orang tua.
Setelah mendapatkan uang pinjamaan dari teman-temannya, remaja ini langsung membelanjakan uang tersebut untuk membeli sepatu yang paling diinginkanya dan barang-barang lainnya.
Advertisement
Ditagih Hutang di Rumahnya
Namun masalah ini akhirnya diketahui oleh orang tuanya, ketika seorang temannya yang meminjaminya uang datang ke rumahnya untuk menagih uang. Saat itulah orang tuanya baru mengetahui kelakuan anaknya tersebut.
Karena tidak ada kontrak yang menguraikan rincian pinjaman, ibu remaja harus memohon pemberi pinjaman untuk memberikan waktu terlebih dahulu, sehingga dapat putranya dan mulai membayar kembali pinjaman.
"Ketika saya bertanya kepada anak saya, dia akhirnya mengakui bahwa dia telah meminjam uang dari teman-teman tanpa sepengetahuan saya," ujar sang ibu yang tidak disebutkan namanya.
"Bahkan, tidak ada dokumen atau kwitansi pendukung pinjaman tersebut," tambahnya.
Terlepas dari tindakan putranya, cinta seorang ibu tidak pernah goyah, dan saat ini, sebagian besar utang telah dilunasi , kecuali untuk satu teman terakhir yang meminjami Rp 7 juta.