Sekjen TKN: Tidak Semua Bisa Gabung ke Pemerintah

Sekjen TKN Hasto Kristiyanto mengungkapkan, saat ini pihaknya masih berkonsentrasi pada pengawalan penghitungan suara.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2019, 19:41 WIB
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat meresmikan official store atribut PDI Perjuangan di Jakarta, Senin (21/1). PDIP meluncurkan RedMe sebagai official store atribut PDIP pada Pemilu 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto menilai terlalu dini menentukan koalisi untuk pemerintahan selanjutnya. Menurutnya, selama belum ada keputusan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) sikap politik saat ini masih membangun komunikasi guna mencairkan tensi pemilu 2019.

Setelah ada penetapan dari KPU, kata Hasto, barulah pihaknya akan menentukan sikap politik serta kerja sama dengan partai politik.

"Tidak semua bisa bergabung ke pemerintahan, dan sekali lagi ini pemilu belum lama senja, masih berkonsentrasi pada pengawalan perhitungan kursi. Konfigurasi politk yang sebenarnya setelah KPU menetapkan. Itu lah yang akan menentukan arah dan kerjasama kita ke depan," kata Hasto, Selasa (30/4/2019).

Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan itu menuturkan TKN tidak menutup komunikasi seluruh partai politik, termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai berlambang dua bulan sabit dan padi itu diketahui sebagai partner kukuh Gerindra dalam pencalonan capres-cawapres.

Namun demikian, Hasto menjelaskan dalam komunikasi politik untuk kemudian membentuk koalisi harus ada kesamaan visi, misi, daya dukungan partai politik terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 01 itu.

"Untuk koalisi pertimbangannya banyak aspek, rekam jejaknya, daya dukungnya terhadap konfigurasi politik yang memperkuat dukungan Jokowi-Amin tapi yang tidam kalah penting bedialog dengan ketum parpol," tukasnya.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Belum Ada Kesepakatan

Sekretaris TKN, Hasto Kristiyanto memberikan keterangan di Posko Cemara, Jakarta, Minggu (30/12). Dalam keteranganya Hasto menjelaskan isu-isu dan refleksi akhir tahun 2018 persiapan kampanye terbuka pemilu 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu menyinggung pertemuan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dengan capres petahana Jokowi, Hasto mengatakan belum ada kesepakatan apapun. Ia juga mengingatkan pertemuan itu, tidak otomatis sebagai indikator pembentukan koalisi baru dengan bergabungnya PAN.

"Jadi harus dibedakan upaya menciptakan komunikasi politik yang kondusif dengan upaya membangun sebuah koalisi, karena kalau dilihat, peta konfigurasi politik yang ada sekarang kekuatan 60,7 persen itu sudah dimungkinkan," tandasnya.

 

Reporter: Yunita Amalia

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya