Orang Cenderung Selingkuh Saat Perjalanan Bisnis, Mengapa?

Alasan di balik orang cenderung selingkuh saat melakoni perjalanan bisnis.

oleh Annissa Wulan diperbarui 01 Mei 2019, 08:00 WIB
Ilustrasi selingkuh. (dok. pexels.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan bisnis adalah satu dari sekian banyak kegiatan yang dilakukan sebagai tanggung jawab pekerjaan. Siapa sangka bahwa agenda ini malah jadi kesempatan seseorang untuk selingkuh.

Dirangkumkan Fimela.com, sebuah studi terbaru menemukan bahwa karyawan yang bekerja di industri pemasaran dan periklanan menghabiskan 13,6 persen waktu mereka dalam setahun untuk perjalanan bisnis.

Bidang konstruksi dan teknologi adalah dua industri berikutnya yang membuat pegawai menghabiskan banyak waktu melakoni perjalanan bisnis. Masing-masing sebesar 12,7 persen dan 11,3 persen. Angka-angka ini sangat memungkinkan seseorang selingkuh.

Menariknya, menurut studi yang sama, orang-orang yang sering melakukan perjalanan bisnis juga seringkali terlibat dalam kegiatan lain. Selain itu, jumlah uang yang dihasilkan setiap tahun punya efek besar pada perilaku di tempat kerja, salah satunya kemungkinan selingkuh.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pendapatan dan Kesempatan Selingkuh di Tempat Kerja

Ilustrasi selingkuh. (dok. unsplash.com/@heathermount)

Seseorang yang memiliki pendapatan 75 dolar Amerika atau setara Rp 107 juta dalam setahun cenderung melakukan kegiatan terlarang, seperti selingkuh saat melakukan perjalanan bisnis.

Sebanyak 1 dari lima orang berselingkuh saat melakukan perjalanan bisnis. Menjauh dari rutinitas harian dan bergembira melakukan hal baru saat perjalanan bisnis seringkali jadi sensasi yang menarik banyak orang untuk selingkuh.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya