Pentingnya Kompetisi untuk Membentuk Rasa Percaya Diri Anak

Ternyata melibatkan anak dalam setiap kompetisi dapat membangun mental percaya diri pada anak.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2019, 19:00 WIB
Ternyata melibatkan anak dalam setiap kompetisi dapat membangun mental percaya diri pada anak.

Liputan6.com, Jakarta - Tingginya minat anak terhadap olahraga senam artistik tidak hanya sebatas melakukan aktivitas olahraga fisik semata untuk memulai hidup sehat sejak dini. Ternyata melibatkan anak dalam setiap kompetisi dapat membangun mental percaya diri pada anak.

Fast Gym sebagai salah satu gymnastic club anak di Jakarta berkomitmen turut serta dalam berbagai kompetisi gymnastic baik di dalam maupun luar negeri.

Menurut Head Coach Fast Gym, yang juga mantan atlet Nasional senam artistik putra, Sepri Haryadi, kompetisi dijadikan sebagai tempat evaluasi dan set goal skill anak-anak.

“Melalui kompetisi, anak-anak diminta menampilkan kemampuannya selama berlatih. Kompetisi menanamkan sikap berani dan percaya diri. Bukan sekedar juara yang mereka cari, tapi bagaimana anak-anak dapat tampil dengan baik, dan menggali potensi yang ada pada diri mereka,” jelas Sepri.


Tingkatkan Minat Olahraga Sejak Dini

Bersama PUMA Indonesia, salah satu kejuaraan yang baru diikuti tim Fast Gym adalah Singapore 2nd Northstar Gymnmastic Invitationals 2019. PUMA sebagai salah satu brand olahraga, memiliki komitmen yang sama untuk meningkatkan minat olahraga pada masyarakat Indonesia sejak dini.

“Olahraga merupakan salah satu aktifitas yang mendukung tumbuh kembang anak secara mental dan akademis. Selain itu kami selalu senantiasa berusaha menyediakan kebutuhan akan tampilan gaya yang menarik dan nyaman dipakai  berolahraga, sehingga dalam berkompetisi pun mereka tetap nyaman,” kata Muhammad Rezha Pahlevi, Senior Executive Marketing PUMA Cat Indonesia.

Tentu tidak mudah menanamkan rasa suka dan senang terhadap olahraga pada anak. Padahal melalui olahraga yang mereka sukai, anak memiliki kesempatan untuk berkompetisi, berprestasi, dan berpikir lebih positif dalam pola pembentukan mental.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya