Memasuki 4 Tahun Pemakaian, Ini yang Harus Diperhatikan dari Yamaha NMax

Yamaha NMax saat ini menjadi salah satu skutik bongsor yang populer di Tanah Air. Kehadiran NMax di Indonesia sendiri sudah memasuki tahun keempat.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 01 Mei 2019, 08:02 WIB
Layanan servis gratis di Maxi Day 2019. (Septian / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Yamaha NMax saat ini menjadi salah satu skutik bongsor yang populer di Tanah Air. Kehadiran NMax di Indonesia sendiri sudah memasuki tahun keempat.

Nah, bagi NMax keluaran pertama tentu sudah menempuh jarak yang cukup jauh. Diperkirakan jarak yang sudah ditempuh antara 30 ribu hingga 40 ribu kilometer (km).

Panjangnya jarak yang sudah dilalui tentu memengaruhi performa kendaraan. Anda pun harus memeriksa kondisi kendaraan ke bengkel untuk mengetahui kondisinya.

"Kalau sudah 35 ribu kilometer, seharusnya sudah ganti v-belt. kalau sudah menyentuh 40 ribu km sebaiknya servis besar. Apalagi kalau sudah ngebul dan suaranya kasar," ujar Jaja kepala mekanik Yamaha Mekar Bogor saat ditemui di acara Maxi Day 2019 akhir pekan lalu di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Dikatakan Jaja, untuk jasa servis besar mencapai Rp 250 ribu tergantung kerusakan.

 


Selanjutnya

Agar tunggangan selalu dalam kondisi prima, Jaja menyarankan agar pemilik NMax rajin mengganti oli mesin.

"Yang penting itu ganti oli per 2.000 km. Kalau CVT per 8000 atau minimal 12 ribu km harus bongkar karena di dalamnya itu ada grease atau gemuk yang harus diganti," ujarnya.

Sekadar informasi, beberapa bengkel resmi Yamaha telah dilengkapi dengan alat-alat canggih. Salah satunya alat diagnostik untuk membaca kondisi kendaraan.

Adapun kondisi yang bisa dideteksi alat ini, meliputi tegangan baterai, temperatur udara masuk, sensor tekanan atmosfir, tegangan throttle position sensor, sensor tekanan udara masuk 1, ISC valve, engine speed (r.p.m), voltase 1 sensor O2.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya