Liputan6.com, New York - Harga emas naik usai indeks dolar Amerika Serikat (AS) melemah. Akan tetapi, harga logam ini masih cenderung tertekan dalam tiga bulan ini.
Bursa saham AS atau wall street yang rontok juga menjadi sentimen positif untuk harga emas berjangka.
Investor juga menanti hasil pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve selama dua hari ini. Di sisi lain, aktivitas pabrik China melemah pada April tetapi menunjukkan ekspansi.
Harga emas untuk pengiriman Juni naik 0,3 persen atau USD 4,2 ke posisi USD 1.285,70 per ounce.
Baca Juga
Advertisement
Harga perak untuk kontrak paling aktif Juli menguat 5,1 sen atau 0,3 persen ke posisi USD 14.984 per ounce, dengan kontrak melemah 1,4 persen dalam sebulan. Untuk kontrak paling aktif, harga peras susut 0,8 persen.
Berlawanan dengan harga emas, indeks dolar AS susut 0,4 persen ke posisi 97,46. Dolar AS melemah ini lantaran inflasi di bawah harapan.
"Harga emas menguat seiring pelaku pasar manfaatkan momen beli saat harga turun, dan jual usai alami reli. Kemungkinan juga harga emas dipengaruhi data China yang melemah dan kemungkinan akhir negosiasi perdagangan AS dan China," ujar Direktur RBC Wealth Management, George Gero, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Rabu (1/5/2019).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Harga Logam Lainnya
Pelaku pasar juga mencermati langkah kebijakan moneter bank sentral AS atau the Federal Reserve. Para pembuat kebijakan diharapkan dapat mempertahankan suku bunga acuan.
Akan tetapi, pernyataan pimpinan the Federal Reserve Jerome Powell akan menjadi fokus pelaku pasar untuk mengetahui rencana selanjutnya termasuk normalisasi balance sheet.
Gero mengharapkan, harga emas dapat ditransaksikan di kisaran USD 1.275-USD 1.300 per ounce. Ia melihat berita politik dan ekonomi AS akan bayangi laju harga emas.
Pada Selasa waktu setempat menunjukkan, indeks Chicago-area purchasing managers melemah pada April menjadi 52,6. Angka ini terendah sejak Januari 2017. Indeks consumer confidence pada April menguat ke 129,2 dari posisi 124,2.
Harga logam lainnya yaitu harga tembaga untuk pengiriman Juli naik 0,2 persen menjadi USD 2.904 per pound dengan kontrak 1,2 persen lebih rendah pada April. Harga platinum untuk pengiriman Juli susut1,1 persen menjadi USD 891,70 per ounce.
Akan tetapi, harga platinum menguat 4,7 persen sela sebulan. Harga palladium naik 1,5 persen ke posisi USD 1.382,70 per ounce usai tertekan 5,9 persen pada awal pekan. Selama sebulan, harga palladium naik 2,9 persen.
Advertisement