Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melakukan penanganan tanggap darurat pascabencana banjir dan longsor yang menimpa sembilan kabupaten dan kota di Bengkulu pada Sabtu, 27 April 2019.
Upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana tengah dipersiapkan agar kondisi sosial ekonomi dapat berangsur normal.
Kementerian PUPR yang diwakili Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi dan Direktur Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga Atyanto Busono berkoordinasi dengan Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah untuk penanganan darurat pascabencana banjir dan tanah longsor serta perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan rusak pada Senin, 29 April 2019.
Baca Juga
Advertisement
Kementerian PUPR memprioritaskan pembersihan jalan yang tertimbun lumpur dan perbaikan infrastruktur jembatan rusak.
Untuk memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi pengungsi, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah melakukan mobilisasi mobil tangki air, hidran umum, dan MCK portable.
Sementara untuk mendukung penanganan darurat, Kementerian PUPR melalui BPJN III Padang-Bengkulu Ditjen Bina Marga memobilisasi alat berat dan dump truck untuk melakukan pembersihan jalan yang tertimbun lumpur.
Bencana banjir dan longsor sendiri telah merusak akses jalan dan jembatan di beberapa titik lokasi di Bengkulu. Itu mengakibatkan terisolirnya beberapa daerah sehingga menyulitkan tim evakuasi dan bantuan menuju lokasi terdampak.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
6.788 Pelanggan Kembali Dapat Pasokan Listrik Pasca Banjir di Bengkulu
Sebelumnya, PT PLN (Persero) mencatat, 6.788 pelanggan di Bengkulu yang mengalami banjir bandang sudah dapat menikmati listrik. Setelah jaringan kelistrikan yang rusak akibat bencana tersebut sudah diperbaiki.
Plt Dirut PLN, Muhamad Ali mengatakan, perkembangan pemulihan keseluruhan mencapai 68,02 persen hingga 30 April 2019. Dari jumlah itu, yang listriknya sudah menyala sebanyak 6.788 pelanggan.
"Kendala utama proses recovery yakni masih ada sejumlah lokasi yang tergenang air atau tertutup longsor, namun rekan-rekan PLN di lapangan tetap berupaya maksimal untuk mengatasi hal tersebut dengan selalu mengedepankan keselamatan," kata Ali, di Jakarta, Selasa, 30 April 2019.
Dia melanjutkan, sebanyak 108 gardu telah dinormalkan, sementara gardu yang padam tinggal 53 gardu. Selain itu, PLN juga berhasil memperbaiki 2 penyulang dan menyisakan 2 penyulang yang masih dalam proses perbaikan.
"Progres perbaikan tiang roboh juga mengalami kemajuan, saat ini sebanyak 11 tiang distribusi jaringan menengah dan jaringan tegangan rendah berhasil diperbaiki," tutur dia.
Advertisement
Menteri Rini Komandoi BUMN Bantu Korban Banjir Bengkulu
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno memberikan instruksi agar perusahaan BUMN turut berperan aktif membantu korban banjir bandang di beberapa wilayah provinsi Bengkulu. Rini juga langsung meninjau posko penanganan banjir yang dibangun BUMN di Bengkulu pada Selasa, 30 April 2019.
Dalam arahannya, Menteri Rini menegaskan tentang pentingnya pemulihan pasca banjir Bengkulu dimana BUMN bahu membahu dan bersinergi dalam membantu masyarakat yang terkena banjir seperti pemulihan listrik, saluran telekomunikasi dan bantuan infrastruktur seperti perbaikan jembatan putus.
"Konsentrasi utama kita adalah pemulihan listrik. PLN melaporkan terdapat 9.800 rumah tangga terkena dampak dan bertahap kita selesaikan. Lalu fokus kita berikutnya adalah perbaikan jembatan-jembatan yang putus, terutama jembatan gantung yang banyak digunakan masyarakat dan anak sekolah," kata Menteri Rini di saat menunjau langsung jembatan Tanjung Agung Pali yang mengalami kerusakan karena banjir bandang Bengkulu.
Untuk perbaikan dan pembangunan jembatan gantung, PT Hutama Karya (Persero) telah ditunjuk sebagai penanggung jawab dan akan bersinergi dengan BUMN lain serta Kementerian PUPR.
Sementara itu, PT PLN (Persero) melaporkan pasca banjir, Bengkulu pihaknya telah melakukan sejumlah perbaikan diantaranya, perbaikan tiang listrik yang patah dan roboh, perbaikan gardu yang padam dan mengerahkan personil gabungan dan peralatan pendukung.
Tercatat, telah dilakukan perbaikan 9 tiang listrik dari 90 tiang yang roboh, perbaikan gardu sebanyak 108 gardu dari 161 gardu yang padam, dan mengerahkan sebanyak 230 petugas yang terdiri dari 100 petugas Pelayanan Teknik , Tim tambahan dan mitra kerja.