Kelompok Buruh Negosiasi dengan Polisi untuk Melintasi Bundaran HI

Para juru bicara kelompok buruh berupaya membujuk aparat kepolisian untuk membukakan jalan untuk menuju ke Istana Negara.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2019, 13:25 WIB
Demo buruh digelar dalam rangka peringatan hari Hak Azasi Manusia (HAM) dan untuk menolak kenaikan harga BBM serta menuntut kenaikan UMP, Jakarta, Rabu (10/12/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok aksi buruh dari Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) yang berdatangan dari arah Jalan Sudirman "melobi" aparat kepolisian agar dapat melintasi Bunderan Hotel Indonesia (HI) menuju Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu siang (5/1/2019).

Dilansir dari Antara, Para juru bicara kelompok buruh berupaya membujuk aparat kepolisian untuk membukakan jalan. Namun, sejauh ini polisi tidak memberi izin bagi massa buruh untuk melintas.

Saat juru bicara buruh bernegosiasi, para peserta aksi melakukan orasi di samping Halte Transjakarta Dukuh Atas.

Kelompok KASBI menggunakan tiga mobil untuk berorasi, sedangkan ratusan peserta aksi yang mengenakan kaus merah berjalan kaki.

Agar aksi buruh berjalan aman dan tertib, anggota kepolisian mempersiapkan diri dengan menurunkan gabungan Polwan di baris depan, Sabhara, dan Brimob dengan peralatan lengkap. Selain itu, mereka juga menyiapkan tiga kendaraan penghalau massa.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Aksi Buruh Minta Dibukakan Barikade

Massa buruh dan pekerja dari berbagai daerah memadati Jalan MH Thamrin, Jakarta, dalam peringatan May Day, Senin (1/5). Dalam aksi ini, buruh menyuarakan sejumlah tuntutan, di antaranya tolak upah murah dan hapus outsourcing. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Beberapa buruh dari berbagai aliansi mencoba merayu anggota kepolisian untuk membuka barikade agar dapat melanjutkan pawai.

Seorang buruh dari Barisan Pelopor dalam orasinya di Jakarta, mengatakan para pekerja yang turun ke jalan pada peringatan Hari Buruh Internasional adalah rakyat Indonesia yang ingin menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan.

"Tujuan kami hanya satu Pak Polisi, kami ingin menemui presiden menuntut dihapusnya sistem kerja kontrak, dan pencabutan PP No.78/2015," kata seorang orator dilansir dari Antara di hadapan ratusan polisi yang menghalangi pawai massa.

Menurut orator, aksi massa tidak seharusnya diblokade oleh anggota kepolisian karena mereka hanya ingin menyuarakan aspirasi buruh. 

 

* Ikuti perkembangan Real Count Pilpres 2019 yang dihitung KPU di tautan ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya