Liputan6.com, Jakarta - Karyawan Google kembali melakukan aksi protes di kantor-kantor utama perusahaan IT tersebut di seluruh dunia, kali ini bertepatan dengan Hari Buruh 2019.
Demonstrasi itu adalah kedua kalinya dalam enam bulan terakhir. Akhir 2018 lalu, mereka melakukan mogok kerja, protes terhadap pelecehan di tempat kerja, mengutip New Indian Express pada Rabu (1/5/2019).
Baca Juga
Advertisement
Menurut informasi dari grup aksi, protes Hari Buruh oleh staf perusahaan IT raksasa tersebut diketahui dilaksanakan pada 1 Mei 2019, sekitar pukul 11.00 pagi.
"Enam bulan lalu kami melakukan pawai protes. Kali ini, kami kembali protes," kata grup bernama "Google Walkout for Real Change" di Twitter pada Selasa, 30 April 2019. Twit itu sekaligus berfungsi sebagai pengumuman adanya aksi Hari Buruh keesokan harinya.
Mengingat pada 1 Mei 2019 beberapa kantor Google akan tutup, grup itu menyerukan agar aksi tetap berjalan keesokan harinya, 2 Mei 2019.
Dalam sebuah twit, grup aksi juga menuturkan tindakan kurang layak yang telah dilakukan oleh perusahaan kepada kolega mereka.
"Dari diperintahkan untuk mengambil cuti sakit ketika Anda tidak sakit, hingga laporan Anda diambil. Kita muak dengan pembalasan," lanjut grup tersebut, menjelaskan tindakan yang dilakukan oleh Google sebagai respons terhadap demonstrasi mereka enam bulan lalu.
Sebagaimana diketahui, pada November 2018 sebanyak hampir 20.000 karyawan Google di seluruh dunia protes akibat kasus pelecehan seksual.
Dua karyawan yang mengorganisir pemogokan pada November, mengklaim Google telah melakukan tindakan pembalasan terhadap mereka.
Google Mengelak
Namun sepertinya perusahaan besar teknologi itu menampik tuduhan yang dilayangkan oleh kelompok demonstran.
Juru Bicara Google mengatakan kepada TechCrunch, "Kami melarang adanya tindakan pembalasan di tempat kerja dan telah secara jelas membagikan kebijakan kami."
Sumber yang sama mengatakan, sejumlah upaya untuk mengakomodasi komplain telah dilakukan oleh perusahaan. Di antaranya adalah karyawan dapat memberikan laporan, termasuk tanpa nama, dan menyelidiki semua tuduhan pembalasan.
Advertisement