Liputan6.com, Jakarta - Massa aksi buruh mulai mendatangi kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Mereka long march atau berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Pantauan Liputan6.com, Rabu (1/5/2019), massa aksi buruh Bundaran HI ditahan petugas kepolisian untuk memasuki kawasan Patung Kuda. Hal itu demi menjaga kondusifitas demonstran yang sejak pagi berada di sekitar Monumen Nasional atau Monas.
Advertisement
Mereka diatur agar bergantian melakukan orasi dan menyampaikan aspirasi. Massa aksi buruh ditertibkan di depan Gedung ESDM yang ada di sekitaran kolam Patung Kuda.
Masuk pukul 14.30 WIB, massa buruh semakin ramai di kawasan Patung Kuda. Sementara yang sebelumnya sudah berorasi memberikan kesempatan rekan buruh lainnya mengisi lokasi aksi.
Sama halnya dengan buruh lain, massa aksi yang datang dari Bundaran HI disambut kawat berduri yang dipasang di sekitaran Istana Negara. Mereka hanya dapat melontarkan aspirasi jauh dari tempat Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkantor.
Aparat keamanan dari TNI Polri hingga Satpol PP sendiri tidak mengendurkan penjagaan. Meski begitu, massa aksi buruh bergerak tertib tanpa berbuat anarkis.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Ribuan Personel Diturunkan
Sebelumnya, untuk menjaga keamanan dan ketertiban, ribuan personel gabungan Polri, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta dikerahkan ke dua lokasi perayaan Hari Buruh di Jakarta, (Rabu (1/5/2019).
"Ada dua lokasi, pertama di lokasi Istora Senayan kita siapkan sekitar 1.500 personel gabungan dan kedua di Istana Negara ada 25.000 personel," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.
Di Istana Negara, kata Argo, buruh akan menyampaikan tuntutan kepada pemerintah. Sementara di Istora Senayan akan diadakan ceramah.
Kata Argo, perbedaan jumlah itu dikarenakan massa di Istora Senayan yang diperkirakan tidak sebanyak jika dibandingkan massa di depan Istana Negara.
"Karena kan di Istora cuma dikit di lingkaran itu aja di situ," kata Argo.
Selain itu, ia menyebut estimasi massa buruh yang akan hadir di kedua lokasi itu mencapai 30 hingga 40 ribu orang. Mereka akan menyampaikan aspirasinya di hari buruh tersebut.
"Nantinya ada sekitar estimasi 30.000 hingga 40.000 buruh yang ada di berbagai lokasi untuk melaksanakan kegiatan, seperti kegiatan di Istana Negara untuk menyampaikan beberapa tuntutan. Kemudian, ada juga kegiatan karnaval, mobil hias, dan bantuan sosial (bansos)," beber Argo.
Advertisement