Penjualan Pakaian Bakal Meningkat 400 Persen Saat Ramadan

Penjualan pakaian diperkirakan naik tajam sambut Ramadan dan Lebaran.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2019, 19:30 WIB
Pengunjung memilih pakaian yang dijajakan pedangang di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (10/6). Mendekati perayaan Idul Fitri 1439 H, pusat grosir terbesar di asia tenggara tersebut semakin riuh oleh pengunjung. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian perindustrian, Gati Wibawaningsih optimistis, penjualan pakaian akan meningkat jelang Ramadan. Peningkatan penjualan, kata dia, bahkan bisa mencapai ratusan persen.

"Di hari raya itu bisa puluhan kali lipat. Bisa 300 persen atau 400 persen bahkan," ujar Gati saat ditemui, di JCC, Jakarta, Rabu (1/5/2019).

Hal ini, tentu disebabkan banyaknya masyarakat yang berbelanja pakaian menjelang Ramadan. Jumlah umat muslim yang besar tentu akan mendorong naiknya penjualan secara signifikan.

"Mau Lebaran pasti beli baju dong. Ada berapa ratus juta yang beli baju saat Lebaran," kata dia.

Selain itu, keadaan ekonomi global yang menunjukkan pemulihan, kata Gati, akan turut membantu peningkatan konsumsi masyarakat, termasuk jelang Lebaran.

Sebagai contoh dia mengatakan jika ekonomi dunia membaik, kegiatan perdagangan, seperti ekspor akan meningkat. Naiknya ekspor tentu akan memberikan dampak pada naiknya pendapatan masyarakat yang bekerja di sektor tersebut. 

"Begini, pasar dunia terbuka, produk Indonesia yang diekspor banyak. Yang kerja di produsen eksportir ini orang Indonesia. Kalau ekspor naik, income mereka naik. Kalau income mereka naik mereka pasti belanja. Tahun ini pasti meningkat, karena ekspor dunia itu," tandasnya. 

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Masyarakat Berburu Emas Murah di Pegadaian

Kondisi lelang di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta. Jumat (26/4/2019).

Sebelumnya, sudah menjadi tradisi, aktivitas di PT Pegadaian (Persero) selalu meningkat menjelang Ramadan atau Lebaran. Banyak masyarakat yang menggadaikan perhiasan guna memenuhi kebutuhan saat Lebaran. Namun, banyak juga sebaliknya, masyarakat berburu lelang barang, terutama perhiasan emas.

Pantauan Liputan6.com di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta, pada Jumat (26/4/2019), suasana lelang satu pekan menjelang puasa masih terhitung sepi. Besar kemungkinan gelaran lelang bakal dipadati masyarakat pada masa puasa. 

"Sekarang situasinya tergolong sepi, biasanya bulan puasa ramai," ujar Dendi, salah satu panitia lelang Pegadaian kepada Liputan6.com.

Memang, setiap hari Jumat, Pegadaian selalu menyelenggarakan lelang emas. Biasanya, ada beberapa barang yang turut dilelang, seperti barang elektronik hingga kendaraan (mobil). Namun kali ini, hanya emas yang dipajang di etalase dan dikerubungi masyarakat.

"Barang elektronik, sih, ada saja yang tanya, tapi kita tidak pajang rutin. Dipajang tapi tidak selalu, karena takut ada modus penipuan atau gimana," tambah Dendi.

Sementara, masyarakat yang sebagian besar ibu-ibu menyatakan membeli perhiasan di Pegadaian untuk dikenakan dan dijual sewaktu-waktu.

"Cari yang murah saja, biasanya perhiasan, kalau emas batangan gitu tidak," ujar Siti, salah satu masyarakat yang datang, sembari tertawa.

 


Stok Pangan hingga BBM Aman

Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution memberi sambutan saat membuka perdagangan saham perdana 2019 di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (2/1). IHSG menguat 10,4 poin atau 0,16 persen ke 6.204 pada pembukaan perdagangan saham 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasutionmenggelar rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian terkait.

Rapat kali ini dikhususkan untuk memastikan sejumlah harga di sektor pangan, transportasi, hingga, Bahan Bakar Minyak (BBM) terkendali pada saat Ramadan dan Lebaran. 

Dalam rapat kali ini dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja seperti Menteri Pertaninan Andi Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko. 

Darmin mengatakan, rapat koordinasi tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana persiapan menjelang lebaran dari berbagai aspek. Sebab, beberapa sektor pangan, tranaportasi, hingga BBM akan mempengaruhi inflasi. 

"Di rapat kali ini, pertama membahas tentu saja ada hubungannya dengan inflasi. Kita tidak hanya fokus membahas pangan, tapi juga soal perhubungan dan BBM menjelang puasa dan Idul Fitri," ujar dia dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/4). 

Darmin mengatakan, secara umum komoditas pangan utama seperti beras saat ini relatif stabil. Hal tersebut tidak terlepas dari akan datangnya panen raya pada Mei 2019. 

"Pada dasarnya barang-barang kebutuhan yang paling utama itu kelihatannya praktis tidak ada masalah yang berarti harga beras stok beras dan panen sudah mulai," kata dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya