Yakin Mau Balas Dendam ke Mantan Pacar?

Mempertimbangkan apakah memang seperlu itu untuk balas dendam ke mantan pacar.

oleh Asnida Riani diperbarui 01 Mei 2019, 23:39 WIB
Ilustrasi putus cinta. (dok. pexels.com/Stokpic)

Liputan6.com, Jakarta - Akhir bahagia tentulah bukan milik setiap cerita cinta. Beberapa pasangan harus merelakan hubungan mereka kandas di tengah jalan. Sebabnya tentu sangat beragam dan sayang, tak semua dari alasan itu cukup baik untuk tidak menimbulkan dendam.

Setiap orang punya cara masing-masing dalam mengekpresikan luka hati yang dirasakan. Sementara sebagian mungkin lebih fokus pada diri sendiri, sisanya memilih membuat rencana balas dendam.

Tapi, benarkah setelahnya Anda akan benar-benar merasa puas? Apakah semua sakit dan kecewa yang dirasakan, mungkin setelah begitu lama, akan hilang begitu saja? Dirangkumkan Fimela.com, ada beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum memutuskan balas dendam ke mantan pacar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Yakin Mau Balas Dendam?

ilustrasi abusive relationship/copyright Unsplash/Huyen Nguyen

Biasanya balas dendam dilakukan karena ingin mengambil kembali harga diri dan memulihkan rasa sakit yang muncul karena putus cinta. Hati dinilai bakal merasa lebih puas saat dendam sudah terbalaskan.

Tapi, pikirkan juga pertanggung jawaban moral yang harus diemban keluarga atau orang terdekat apabila suatu saat balas dendam ini berkembang jadi sesuatu yang salah. Balas dendam dengan cara negatif hanya akan memicu timbulnya masalah lain yang mungkin tak Anda duga.

Pikirkan juga akibat setelah balas dendam. Bisa saja si mantan malah tidak terima dan bermaksud membalas kembali aksi yang dilakukan. Ini akan terus berlanjut dan tak pernah berhenti. Balas dendam yang negatif sangat mungkin berisiko menimbulkan kebencian yang bisa diturunkan dan mendarah daging pada generasi selanjutnya.

Jadi, masih yakinkah untuk balas dendam ke mantan pacar? (Ivana Okta/Fimela.com)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya