Liputan6.com, Jakarta - Seluruh hotel yang akan ditempati jemaah haji Indonesia berada di wilayah Markaziyah (kawasan terdekat Masjid Nabawi) di Madinah. Hal ini ditegaskan Menag Lukman Hakim Saifuddin usai meninjau persiapan layanan akomodasi bagi jemaah haji di Kota Madinah Al Munawwarah.
"Alhamdulillah semua pemondokan jemaah haji Indonesia berada di area markaziyah dengan titik terjauh sekitar 600 meter dari Masjid Nabawi," kata Menag Lukman di Madinah, Rabu (1/5/2019) waktu setempat.
Advertisement
Peninjauan layanan ini dilakukan bersama dengan Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nilla F Moeloek, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, didampingi tim penyedia layanan akomodasi.
"Apresiasi kita sampaikan untuk tim akomodasi. Meski ada tambahan kuota 10 ribu, mereka berhasil menyewa seluruh hotel jemaah di wilayah Markaziyah," tutur Menag.
"Total ada 107 hotel di Madinah yang disewa. Sebanyak 57 hotel disewa full musim dan 50 blocking time," lanjutnya.
Apresiasi juga disampaikan Menko PMK Puan Maharani. Menurutnya, persiapan layanan akomodasi bagi jemaah Indonesia di Madinah sudah bagus dan sesuai standar.
"Kamarnya sudah bagus dan saya kira sangat layak untuk memfasilitasi jemaah haji supaya ibadahnya bisa semakin khusyuk," kata Puan saat melihat kamar hotel dan fasilitas yang ada di dalamnya.
Sementara itu, ketua tim penyiapan akomodasi pemondokan Rudi N Ambary menjelaskan, sejak awal bertugas, timnya berupaya mendapatkan penginapan di daerah markaziyah semua. Hal sama dilakukan saat menerima arahan tentang adanya tambahan kuota 10 ribu. Tim segera bergerak untuk menyewa hotel-hotel yang masih ada di wilayah Markaziyah.
"Alhamdulillah, seperti tahun sebelumnya, tim bisa menyewa hotel di area markaziyah semua," tandasnya.
Sebelumnya, tim penyedia layanan akomodasi juga sudah menyelesaikan sewa 163 hotel di Makkah. Saat ini, masih berproses untuk penyediaan tambahan lima hotel lagi di kota kelahiran Nabi itu.