Liputan6.com, Jakarta Di penjara bukanlah batasan seseorang untuk berkembang atau mengasah kreativitas. Seperti kisah seorang pria yang justru berhasil menjadi desainer sukses setelah dipenjara. Ia adalah Rashod Stanley, tahanan sebuah penjara di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, yang viral karena membuat pakaian di balik jeruji penjara.
Baca Juga
Advertisement
Pada 18 Oktober 2016, Rashod Stanley secara resmi dipenjara setelah dinyatakan bersalah atas beberapa tuduhan perampokan dan penyerangan. Menurut Departemen Pemasyarakatan Georgia, ia dijatuhi hukuman maksimum dua puluh tahun penjara.
Rashod tiba-tiba viral karena sebuah postingan di media sosial tentang dirinya sedang memamerkan hasil karyanya.
Sebuah video yang Rashod unggah di akun Instagram bernama 2500 Shod menampilkan dirinya sedang memperlihatkan pakaian buatannya. Kreatif banget. "You wouldn't believe what I made this one out of," tulis Rashod sebagai keterangan video. Unggahan tersebut lantas telah disaksikan hingga ratusan ribu kali.
Memanfaatkan Bahan yang Ada
Saat dipenjara ia memanfaatkan bahan-bahan yang ada di dalam sel seperti sarung bantal dan seragam, lalu menyulapnya menjadi jaket bergaya urban atau polo shirt modis.
"Saya mau orang-orang tahu cerita saya. Saya ingin menginspirasi orang lain untuk membuat sesuatu dari yang bukan apa-apa dan memaksimalkan potensi diri tanpa mengeluh," ujar Rashod seperti yang Liputan6.com lansir dari Your Yango, Kamis (2/5/2019).
Mengingat benda-benda tajam dilarang di dalam sel, Rashod hanya bisa menjahit dengan menggunakan benang gigi dan penjepit kertas. Cita-citanya adalah membuat merek fashion yang terjangkau untuk semua kalangan, namun tidak kalah modis dengan brand terkenal.
"Saya juga ingin mendirikan sebuah organisasi nirlaba bagi komunitas berpendapatan rendah di Altanta dan mengekspansinya secara nasional," kata Rashod.
Advertisement
Punya Brand Fashion Sendiri
Sekarang Rashod telah memiliki brandnya sendiri dan bahkan sukses mengikuti ajan Fashion Week. Pada 2015, Rashod Stanley membuat brandnya sendiri bernama The Trenches. The Trenches adalah brand yang masuk dalam kategori streetwear.
Ia juga mendesain branding dan logonya sendiri. Karena produknya sangat populer Stanley membuka toko kecilnya sendiri di Atlanta, yang sangat populer di kalangan penduduk setempat dan wisatawan.
Menurut Departemen Pemasyarakatan Georgia, adalah ilegal bagi seorang narapidana untuk "menghancurkan properti negara," yang berarti bahwa mereka tidak dapat merusak, merobek, atau mengubah pakaian mereka sebelum dikeluarkan penjara. Tapi aksi Rashod ini justru menjadi perharian para petugas penjara.
Rashod membagikan video di halaman Instagram-nya, yang menunjukkan dia mendapatkan ijin atau laporan disiplin, karena menciptakan brand fashion dari pakaian yang secara teknis, milik Negara Georgia. Hal positif yang dilakukan Rashod ini juga membuatnya masuk dalam daftar pertimbangan untuk bebas bersyarat.