Liputan6.com, Muna - Kemunculan ular piton berukuran tak biasa kembali membuat geger warga Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara setelah hampir setahun. Seorang bocah perempuan di Desa Wali, Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna nyaris menjadi mangsa hewan liar itu, Rabu (1/5/2019).
Bocah tersebut, diketahui bernama Wa Salimi (7). Wa Salimi nyaris ditelan usai diterkam ular piton sepanjang 7 meter sekitar 15.30 Wita.
Kejadiannya di wilayah jalan menuju kebun jagung milik kedua orangtua korban di wilayah Pegunungan Wasirikamba, di kampung tetangga. Saat itu, korban berjalan bersama kedua orangtuanya, La Halimi dan Wa Nuru.
Baca Juga
Advertisement
La Halimi, ayah korban menceritakan awalnya korban berjalan paling depan. Seperti anak-anak lainnya, Wa Salimi berlari-lari kecil sejak memasuki jalan setapak menuju kebun yang dikelilingi semak belukar.
Tiba-tiba, anak perempuannya itu langsung terbanting tiba-tiba dengan keras ke tanah. Disertai teriakan kecil, ayahnya langsung berlari menghampiri korban yang terdengar kesakitan.
"Ternyata di situ saya lihat ular besar. Anak saya langsung diseret," kata La Halimi.
Dia melanjutkan, ular berdiamater seukuran jengkal orang dewasa itu, sudah menindih tubuh anaknya. Namun, belum sampai melilit keseluruhan tubuh putrinya.
"Saya yang pegang parang dan berada di belakang anak saya langsung mencabut parang dan menuju ular besar," ujar La Halimi.
Dia langsung menebas beberapa bagian tubuh ular, termasuk bagian leher binatang melata itu. Saat mendapat tebasan berkali-kali, ular piton itu langsung melepaskan cengkeramannya.
Saat nyaris berhasil melumpuhkan ular piton, La Halimi sempat melihat jika ular yang nyaris memangsa mereka berjenis kelamin betina.
Ibu Korban Lari Meminta Pertolongan
Saat melihat suami dan anaknya tengah bergulat dengan ular piton, ibu korban, Wa Nuru, langsung disuruh lari oleh suaminya untuk meminta pertolongan di kampung. Wa Nuru keluar hutan dan memanggil warga yang berada di sekitar lokasi kebun.
Hal ini diungkapkan Lurah Watopute, La Fakara. Dia mengatakan, warga yang mendengar ibu korban berlari sambil berteriak ketakutan, langsung datang menolong.
Beberapa di antaranya membawa senjata berupa parang untuk berkebun dan balok kayu. Warga yang tiba beberapa menit kemudian, ikut melumpuhkan ular piton.
"Warga langsung mengepung dan membunuh ular beramai-ramai. Bangkainya dibawa ke kampung," ujar La Fakara.
La Fakara kemudian berusaha membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muna yang berjarak sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian. Saat di perjalanan itulah, bocah korban gigitan ular masih sempat menceritakan kejadian yang dialaminya.
"Ada tiga bekas gigitan ular di betisnya, tapi korban masih sempat bercerita," ujarnya.
Selama di atas mobil, kaki korban terus mengeluarkan darah. Saat tiba di rumah sakit, luka-luka di kaki korban dibersihkan dan korban mendapatkan suntikan dari rumah sakit.
"Ayah dan ibu korban itu, sebenarnya mau mengecek kebun mereka yang sudah hampir panen. Tapi di jalan mereka diadang ular," ujarnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement