Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang tentara China yang mulai memasuki wilayah Kalimantan beredar di media sosial. Kabar ini viral lewat sejumlah video.
Seperti video yang diunggah akun Gerakan Anti Pembohong pada 26 April 2019 lalu. Video berdurasi 2 menit 10 detik terlihat yang tengah berjalan di suatu tempat. Mereka tampak mengenakan seragam loreng. Kemudian memasuki sebuah rumah.
Advertisement
Akun Gerakan Anti Pembohong kemudian menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya.
"Laporan warga TENTARA CINA SUDAH MASUK KE KALIMANTAN daerah Apung.," tulis akun Gerakan Anti Pembohong.
Konten yang diunggah akun Gerakan Anti Pembohong telah dibagikan lebih dari 8 ribu kali dan mendapat 365 komentar warganet. Selain akun Gerakan Anti Pembohong, video tentang kejadian serupa juga diunggah oleh akun Riza Budi pada 23 April 2019.
Video berdurasi 2 menit 15 detik menampilkan sejumlah orang berpakaian loreng tengah melakukan suau kegiatan. Ada sedang mencicipi makanan, ada yang tengah berbincang dengan beberapa orang.
Akun Riza Budi kemudian menambahkan sebuah narasi dalam akun yang diunggahnya.
"Sementara masyarakat indonesia disibukan dgn ricuh Pemilu ada info tentara cina sdh masuk di daerah Apung, vidio ini direkam masyarakat apung secara diam2 dr depan rumahnya," tulis akun Riza Budi.
Konten yang diunggah Riza Budi telah 15 ribu kali dibagikan dan mendapat 2 komentar warganet.
Penelusuran Fakta
Dari penelusuran, kabar tentang tentara asal China yang sudah masuk ke wilayah Kalimantan ternyata tidak benar.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Utara, Kombes Helmi Kwarta Kesuma Putra mengungkapkan bahwa orang berpakaian loreng yang ada dalam video tersebut bukan tentara.
Fakta ini dikutip dari situs merdeka.com dengan judul artikel 'Polisi Pastikan WNA China Berseragam Tentara & Bersenjata di Kaltara Hoaks'.
Merdeka.com - Polisi memastikan informasi di media sosial yang menyebutkan adanya kehadiran WNA China, di Desa Gunung Sari, kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, adalah kabar bohong. Penyebar kabar hoaks itu sedang diselidiki polisi, lantaran membuat resah masyarakat.
"Sehubungan informasi adanya berita bahwa ada tentara China bersenjata lengkap, di Kaltara, khususnya di Bulungan, krimsus langsung lidik," kata Dirkrimsus Polda Kalimantan Utara, Kombes Pol Helmi Kwarta Kesuma Putra, dalam penjelasan dia kepada wartawan di Tanjung Selor, Kamis (25/4).
Helmi menerangkan, semua pihak bekerja baik dari Polri dan TNI di Kalimantan Utara, untuk memastikan kebenaran informasi itu, dan melakukan pemeriksaan yang bisa menjelaskan fakta sebenarnya.
"Jadi, ditemukan fakta bahwa memang ada kunjungan ke sana (Desa Gunung Sari), pelajar dari China. Penelitian terhadap tanaman Gaharu. Yang mengantar, sudah kita periksa, pihak hotel juga sudah kita periksa, dan CCTV juga. Kemudian, orang-orang yang kita anggap bisa menjelaskan fakta sebenarnya di TKP," ujar Helmi.
"Tidak ada tentara, bukan tentara. Dan, tidak ada senjatanya. Jadi, bohong beredar di medsos itu, tentara China lengkap senjata, ratusan orang. Berita itu bohong, membuat resah. Seolah-olah, tidak ada polisi tidak ada tentara," tambah Helmi.
Helmi menegaskan, Dirkrimsus tengah memproses kabar bohong di medsos itu. "Dari alat bukti yang ada, perkara ini akan kita tindaklanjuti ke penyelidikan. Siapa-siapa yang menyebarkan berita bohong ini, siap-siap saja. Masyarakat, siapa saja yang coba-coba sebarkan berita bohong maka siap-siap menghadapi Cyber Crime," terang Helmi.
Masih dijelaskan Helmi, kabar bohong itu membuat resah, sehingga pelakunya harus berhadapan dengan hukum yang berlaku. "Siapapun akan kita proses. Nanti hasil pemeriksaan akan disampaikan kemudian. Nanti akan kita beri keterangan detail terkait identitas pelaku," tutup Helmi.
Diketahui, kabar di media sosial bikin heboh warga Bulungan. Warganet mengunggah foto akhir pekan kemarin, menyebutnya ada WNA China berseragam mirip tentara. TNI membantah kabar itu. Dandim 0903 Tanjung Selor Letkol Infanteri Sigit Hengki Purwanto memastikan, WNA itu bukan seragam tentara, melainkan seragam loreng yang biasa dijual di toko-toko seragam.
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang tentara China yang memasuki wilayah Kalimantan ternyata salah dan tidak benar. Narasi yang dibangun tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Kabar ini telah dilusurkan oleh Polda Kalimantan Utara. Bahkan, polisi akan memproses hukum penyebar video fitnah tersebut.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement