Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pembukaan rekening program Simpanan Pelajar (Simpel) dan Simpel iB periode Febuari sampai dengan April 2019 telah melampaui target. Dari 100.000 target pembukaan rekening, hingga periode tersebut berhasil mencapai tiga kali lipat.
"Capaian pembukaan rekening Simpel dan Simpel iB periode Febuari sampai dengan April 2019 mencapai 319.499 rekening," kata Anggota Dewan Konsioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Titra Segara acara Aksi Pelajar Indonesia Menabung, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Baca Juga
Advertisement
Tirta mengatakan capaian terbesar pembukaan rekening Simpel dan Simpel iB berhasil dibukukan oleh 5 bank BUMN. Diantaranya adalah BRI, BTN, Bank Syariah Bukopin, BNI, dan Mandiri.
Secara rincian, untuk BRI berhasil mencatakan pembukaan rekening mencapai 241.138 buku. Kemudian diikuti oleh BTN sebesar 18.925 rekening, Bank Syariah Bukopin 12.335 rekening, BNI capai 10.191 rekening, dan Mandiri sebesar 8.992 rekening.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perhimpunan Dana
Sebelumnya OJK mencatat, dana yang dihimpun industri perbankan dari program Simpanan Pelajar (Simpel) sudah mencapai Rp 6,6 triliun hingga akhir 2018. Adapun jumlah bank yang menyediakan program simpanan pelajar mencapai 304 bank, dengan peserta mencapai 17 juta pelajar.
Menurut Tirta, untuk menerapkan program tabungan pelajar membutuhkan dukungan berbagai pihak, yaitu pemerintah, bank sebagai industri jasa Keuangan. Bertepatan dengan Hari pendidikan Nasional, OJK dengan industri perbankan menyelenggarakan Simpel Day di berbagai kantor perwakilan OJK daerah.
"Untuk mencanangkan Hari Indoensia Menabung pada Agustus nanti, OJK Dan industri perbankan menyelenggarakan simpel day," tuturnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Ketua OJK Larang Pelajar Simpan Uang di Bawah Bantal
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menekankankan pentingnya menabung sejak dini. Menurutnya, dengan menabung secara tidak langsung mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Menjadi pertanyaan mengapa tabungan ini sangat penting bagi kita semua. Terutama bagi adik adik. Tapi kalau adik-adik ini barangkali berpikir tabungan ini hanya untuk menabung. Sedikit memberi gambaran detail mengenai tabungan ini. Ini ada konsepsi ekonomi," ujarnya dalam acara Aksi Pelajar Indonesia Menabung, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
BACA JUGA
Wimboh mengatakan semakin tinggi tingkat tabungan di suatu negara maka akan menguntungkan negara itu sendiri. Itulah kenapa, pemerintah kata dia terus mendorong pelajar-pelajar di Indonesia untuk menabung sejak dini.
"Negara kalau tingkat tabungannya tinggi negara akan makmur, sehingga Indonesia punya target tahun ini 75 persen penduduk orang Indonesia punya tabungan. Kita harus gerakan tabungan ini," katanya.
Kepada 1.500 pelajar Indonesia yang hadir, Wimboh juga menegaskan tabungan yang disimpan di perbankan akan aman karena terjamin dan dilindungi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
" Ini akan jelas karena uang kalau tidak kita tabung di taruh di bawah bantal risikonya besar. Bisa ilang. Kalau ditabung bisa dijamin ada LPS di sini," imbuhnya.