Pertamina Salurkan Solar 4 Ribu Liter Usai Banjir Bengkulu

Bantuan Solar oleh Pertamina berlaku selama tujuh hari terhitung mulai 1 hingga 7 Mei 2019.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Mei 2019, 17:08 WIB
Suasana di SPBU Kuningan Jakarta, Sabtu (5/5). Pemerintah berencana untuk menambah subsidi solar di tengah harga minyak dunia yang sedang naik. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan menyalurkan 4.000 liter solar di empat titik bencana yang melanda Bengkulu, yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Kaur.

Region Manager Communication & CSR Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf mengatakan, bantuan Solar ini berlaku selama tujuh hari terhitung mulai  1 hingga 7 Mei 2019. Solar akan didistribusikan ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina yang telah ditunjuk di empat titik tersebut.

"Lalu solar dapat diambil oleh pihak Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) atau pihak yang ditunjuk, dengan membawa surat keterangan yang resmi ditandatangani oleh Ditjen Migas dan Pertamina," kata Rifky, di Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Dia menyebutkan, per lokasi jumlah Solar yang disalurkan berbeda-beda, untuk Kota Bengkulu sebesar 280 Liter, Kabupaten Bengkulu Tengah 2.100 Liter, Kabupaten Bengkulu Selatan 700 Liter, dan Kabupaten Kaur 700 Liter. 

"Kami harap dukungan Pertamina ini dapat mempercepat pemulihan Bengkulu pasca bencana yang melanda di beberapa titik," tutur dia. 

Sebelumnya, Pertamina juga telah memastikan penyaluran energi BBM dan LPG untuk masyarakat Bengkulu agar terus berjalan normal, pasca terganggu akibat banjir yang melanda dengan beberapa cara, antara lain suplai alternatif dari Terminal BBM Lubuk Linggau dan diperpanjangnya waktu operasional SPPBE untuk penyaluran LPG.

Reaksi cepat Pertamina Peduli juga sudah dilakukan dari awal. Pertamina telah menyalurkan obat-obatan, air kemasan, beras, telur, mie instan, popok sekali pakai untuk bayi di beberapa posko dan juga memberikan Bright Gas untuk dapur umum di posko-posko pengungsian.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Kementerian PUPR Perbaiki Infrastruktur di Bengkulu

Kementerian PUPR tengah persiapkan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana banjir di Bengkulu (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melakukan penanganan tanggap darurat pascabencana banjir dan longsor yang menimpa sembilan kabupaten dan kota di Bengkulu pada Sabtu, 27 April 2019.

Upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana tengah dipersiapkan agar kondisi sosial ekonomi dapat berangsur normal.  

Kementerian PUPR yang diwakili Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi dan Direktur Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga Atyanto Busono berkoordinasi dengan Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah untuk penanganan darurat pascabencana banjir dan tanah longsor serta perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan rusak pada Senin, 29 April 2019.

Kementerian PUPR memprioritaskan pembersihan jalan yang tertimbun lumpur dan perbaikan infrastruktur jembatan rusak.

Untuk memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi pengungsi, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah melakukan mobilisasi mobil tangki air, hidran umum, dan MCK portable.  

Sementara untuk mendukung penanganan darurat, Kementerian PUPR melalui BPJN III Padang-Bengkulu Ditjen Bina Marga memobilisasi alat berat dan dump truck untuk melakukan pembersihan jalan yang tertimbun lumpur. 

Bencana banjir dan longsor sendiri telah merusak akses jalan dan jembatan di beberapa titik lokasi di Bengkulu. Itu mengakibatkan terisolirnya beberapa daerah sehingga menyulitkan tim evakuasi dan bantuan menuju lokasi terdampak.

 


Pemulihan Pasokan Listrik

Banjir terparah terjadi di Kota Bengkulu dan Kabupaten Kepahiang, terlihat aparat TNI Angkatan Laut elakukan evakuasi warga (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Sebelumnya, PT PLN (Persero) mencatat, 6.788 pelanggan di Bengkulu yang mengalami banjir bandang sudah dapat menikmati listrik. Setelah jaringan kelistrikan yang rusak akibat bencana tersebut sudah diperbaiki.

Plt Dirut PLN, Muhamad Ali mengatakan, perkembangan pemulihan keseluruhan mencapai 68,02 persen hingga 30 April 2019. Dari jumlah itu, yang listriknya sudah menyala sebanyak 6.788 pelanggan. 

"Kendala utama proses recovery yakni masih ada sejumlah lokasi yang tergenang air atau tertutup longsor, namun rekan-rekan PLN di lapangan tetap berupaya maksimal untuk mengatasi hal tersebut dengan selalu mengedepankan keselamatan," kata Ali, di Jakarta, Selasa, 30 April 2019.

Dia melanjutkan, sebanyak 108 gardu telah dinormalkan, sementara gardu yang padam tinggal 53 gardu. Selain itu, PLN juga berhasil memperbaiki 2 penyulang dan menyisakan 2 penyulang yang masih dalam proses perbaikan. 

"Progres perbaikan tiang roboh juga mengalami kemajuan, saat ini sebanyak 11 tiang distribusi jaringan menengah dan jaringan tegangan rendah berhasil diperbaiki," tutur dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya