Liputan6.com, Banyumas - Jalur kereta ganda antara Stasiun Purwokerto hingga Kroya Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah telah beroperasi seturut selesainya pembangunan rel ganda di titik yang disebut paling berat ini.
Di jalur ini, jembatan kereta Serayu mesti dibangun. Pelaksana juga mesti mengepras bukit dan membuat terowongan ratusan meter.
Kini, pembangunan rel ganda sudah beralih ke ruas selanjutnya, antara Stasiun Kroya, Cilacap sampai ke Stasiun Kutoarjo, Purworejo.
Baca Juga
Advertisement
Menilik medannya, pembangunan di jalur ini tak seberat ruas antara Purwokerto-Kroya. Akan tetapi, pembangunan di ruas ini justru berdampak lebih besar ke transportasi darat lainnya.
Pasalnya, rel kereta membelah jalan nasional lintas selatan (JLS). Perlintasan sebidang hingga jembatan yang melintas di atas jalan ada di titik ini.
Tentu pembangunan tak bisa dilaksanakan dengan optimal jika ruas jalan ini tetap beroperasi. Karenanya, Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas menutup JLS di ruas Sumpiuh, Banyumas selama dua pekan ke depan.
"Ini penutupan kaitannya dengan pembangunan rel ganda, pelepasan jalur rel ganda yang di atas itu. Itu kan yang lama mau diganti dengan yang baru. Jadi yang lama dilepas," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasaranan Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, Hermawan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Jalan Alternatif
Ruas jalan yang ditutup akibat pembangunan rel ganda ini sepanjang lima kilometer meliputi Kecamatan Sumpiuh dan Tambak, Banyumas. Ini juga disesuaikan dengan letak jalur lingkar Sumpiuh agar kendaraan dari luar daerah tidak sampai melalui jalur ini. Penutupan dimulai Kamis 2 Mei hingga 15 Mei 2019 mendatang.
"Mereka janjinya bisa menyelesaikan dua minggu, antara mulai hari ini, sampai tanggal 14 Mei," dia menerangkan.
Dinas Perhubungan telah memasang penunjuk arah dan barikade pintu timur dan barat jalur lingkar. Dinas perhubungan juga menugaskan petugas khusus untuk mengarahkan kendaraan dari luar daerah.
Kendaraan dari sisi barat dari Bandung atau Jakarta diarahkan ke kiri sebelum pasar Sumpiuh. Adapun di sisi timur, kendaraan diarahkan ke kanan setelah Pasar Tambak.
"Untuk kendaraan besar, bus dan truk itu harus lewat jalur lingkar," dia menegaskan.
Meski ada penutupan jalan, tetapi aktivitas warga di kota Sumpiuh tetap bisa berjalan. Sebab, kendaraan kecil atau mikrobus tetap bisa melintas di jalan-jalan alternatif atau jalur tikus ke kota Sumpiuh.
"Untuk kendaraan kecil ada jalur masuk ke kota Sumpiuh. Kalau saya katakan banyak jalur tikus yang bisa digunakan," ucapnya.
Dia pun menjamin, saat arus mudik lebaran dimulai, jalur ini sudah steril dari aktivitas pembangunan rel ganda. Dengan begitu, jalur ini akan lebih siap menghadapi meningkatnya volume kendaraan.
Advertisement