Serahkan Laporan Akhir Dana Kampanye, Sandiaga Keluhkan Sistem KPU

Sandiaga didampingi Bendum BPN melaporkan dana akhir kampanye paslon Prabowo-Sandi.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2019, 18:22 WIB
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno (tengah) menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) Pilpres 2019 kepada petugas KPU di Jakarta, Kamis (2/5/2019). Sandiaga menemani Bendahara BPN Prabowo-Sandi, Thomas Djiwandono melaporakan LPPDK. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019). Kedatangannya untuk menyerahkan laporan akhir dana kampanye pasangan Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.

Pantauan Merdeka.com, Sandiaga datang sekitar pukul 15.30 WIB dengan ditemani Bendahara Umum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Thomas Jiwandono. Keduanya kompak menggunakan baju berwarna biru muda dan celana berwarna krem.

Kehadiran Sandiaga sempat menyita perhatian sejumlah karyawan hotel. Sandiaga yang memilih duduk santai lebih dulu sebelum masuk ruangan pelaporan dana kampanye pun menjadi sasaran objek swafoto sejumlah pegawai hotel.

"Setiap bulan kami melaporkan dana kampanye kami, walaupun tidak diharuskan oleh Peraturan perundang-undangan dan KPU. Dan hari ini, kami menyerahkan laporan akhir dana kampanye kita," ujar Sandiaga.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga mengkritisi Sistem Aplikasi Dana Kampanye (Sidakam) milik KPU. Dia mengeluhkan sejumlah kendala yang ditemukan pada aplikasi layanan pelaporan dana kampanye tersebut.

"Kendala akhir yang terjadi atas penggunaan sistem aplikasi ini adalah ketika penyusunan konsolidasi impor dari data laporan seluruh wilayah Indonesia untuk Pilpres, tidak semua data laporan provinsi dan kabupaten yang diimpor untuk tujuan konsolidasi laporan keuangan BPN pusat berhasil direkam ke dalam Sidakam," tuturnya.

 

 

* Ikuti perkembangan Real Count Pilpres 2019 yang dihitung KPU di tautan ini

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tidak Saling Menyalahkan

Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno (kanan) menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) Pilpres 2019 kepada petugas KPU di Jakarta, Kamis (2/5/2019). Pelaporan secara manual dipilih lantaran BPN kesulitan dalam memasukkan LPPDK di sistem TI KPU. (merdeka.com/Imam Buhori)

Mantan Wakil Gubernur DKI itu menuturkan, pihaknya telah menyampaikan kendala tersebut ke KPU. Namun karena sistemnya dinilai tidak bisa bekerja dengan baik, BPN Prabowo-Sandi pun memilih melaporkan dana kampanyenya secara manual.

"Tiga hari terakhir, kami menyusun laporan dengan manual, dengan sistem spreadsheet Excel, seperti waktu saya lakukan 25 tahun lalu, waktu saya mau kuliah. Ini kita zaman now, tapi sistem ini kita tidak bisa menyelesaikan laporan dana kampanye," kata Sandiaga.

Meski begitu, Sandiaga meminta semua pihak untuk tidak saling menyalahkan. Dia mengajak semua masyarakat ikut mengawasi proses yang dilakukan KPU agar Pemilu 2019 ini bisa berjalan dengan jujur, adil, bermartabat, dan sehat.

"Kami ingin mengajak semua untuk sama-sama mengawasi. Jangan saling menyalahkan. Tapi ini investasi kita untuk pemilu yang jujur, adil, bermartabat, dan sehat. Dan kita mengalami kendala yang sangat fundamental di sistem Sidakam. Kita ingin pemilu ini transparan, dan itu komitmen saya berkontestasi di sini," kata Sandiaga menandaskan.

 

Reporter: Nur Habibie

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya