Pemulihan Listrik Bengkulu Sudah 92,78 Persen

Sebanyak 149 gardu telah dinormalkan, dan berhasil menyalakan 9.232 pelanggan atau 92,78 persen.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Mei 2019, 19:41 WIB
Banjir terparah terjadi di Kota Bengkulu dan Kabupaten Kepahiang, terlihat aparat TNI Angkatan Laut elakukan evakuasi warga (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) telah memulihkan 92,78 persen kelistrikan di Bengkulu, setelah hari keenam pasca bencana banjir dan longsor di wilayah tersebut.

Executive Vice President PLN I Made Suprateka mengatakan, sebanyak 149 gardu telah dinormalkan, dan berhasil menyalakan 9.232 pelanggan atau 92,78 persen. Dengan begitu, tinggal 6,83 persen lagi upaya pemulihan kelistrikan di Bengkulu selesai.

“Diprediksi jika semuanya lancar, sore ini proses recovery akan selesai 100 persen,” kata Made, di Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Menurutnya, saat ini masih ada empat titik wilayah di Bengkulu yang belum bisa dilalui, yakni di Desa Taba Durian Sebakul dan Desa Delang Talang Ambing Kecamatan Mrigi Klindang, Kabupaten Benteng dan Desa Air Pahlawan serta Desa Muara Dua Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur.

Selain itu, PLN juga berhasil memperbaiki dua penyulang sehingga masih menyisakan dua penyulang yang masih dalam proses perbaikan. Perbaikan tiang patah mengalami peningkatan, sebanyak 61 batang tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sekaligus tiang Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan sepanjang 3,08 kms JTM telah selesai diperbaiki.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bantuan Babinsa

Pasukan Elit PLN saat beraksi di Menara Sutet Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Upaya recovery kelistrikan juga tidak terlepas dari bantuan pihak Babinsa dari Kodim Bengkulu Tengah dan masyarakat setempat.

“Kami bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk membantu penarikan kabel JTM yang banyak tertimpa pohon dan material longsor,” ujar anggota Babinsa Yanuar.

Sebanyak kurang lebih 30 masyarakat hadir untuk membantu, dalam mempercepat proses pemulihan yang tersebar di delapan titik lokasi di Desa Pagar Jati.

“Sebagai Babinsa Desa Pagar Jati, saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada para petugas PLN yang siang malam bekerja membantu penerangan di Desa Pagar Jati. Hari ini berkat usaha keras PLN, listrik di Desa Pagar Jati hidup kembali. Sekali lagi terima kasih kepada PLN,” tandasnya.


Kementerian PUPR Perbaiki Infrastruktur Pasca Banjir Bengkulu

Kementerian PUPR tengah persiapkan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana banjir di Bengkulu (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melakukan penanganan tanggap darurat pascabencana banjir dan longsor yang menimpa sembilan kabupaten dan kota di Bengkulu pada Sabtu, 27 April 2019.

Upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana tengah dipersiapkan agar kondisi sosial ekonomi dapat berangsur normal.  

Kementerian PUPR yang diwakili Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi dan Direktur Preservasi Jalan Ditjen Bina Marga Atyanto Busono berkoordinasi dengan Kepala BNPB Doni Monardo dan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah untuk penanganan darurat pascabencana banjir dan tanah longsor serta perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan rusak pada Senin, 29 April 2019. 

Kementerian PUPR memprioritaskan pembersihan jalan yang tertimbun lumpur dan perbaikan infrastruktur jembatan rusak.

Untuk memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi pengungsi, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah melakukan mobilisasi mobil tangki air, hidran umum, dan MCK portable.  

Sementara untuk mendukung penanganan darurat, Kementerian PUPR melalui BPJN III Padang-Bengkulu Ditjen Bina Marga memobilisasi alat berat dan dump truck untuk melakukan pembersihan jalan yang tertimbun lumpur. 

Bencana banjir dan longsor sendiri telah merusak akses jalan dan jembatan di beberapa titik lokasi di Bengkulu. Itu mengakibatkan terisolirnya beberapa daerah sehingga menyulitkan tim evakuasi dan bantuan menuju lokasi terdampak.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya