Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertemu dengan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Presiden, Kamis sore kemarin. Dari pertemuan itu, politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean membantah bila Koalisi Adil Makmur retak dan Demokrat berpeluang bergabung ke Koalisi Indonesia Kerja.
"Pertemuan AHY dan Jokowi itu bukan menandakan koalisi retak ya, tidak sama sekali. Itu silaturahmi biasa saja," kata Ferdinand kepada merdeka.com, Kamis (2/5/2019).
Advertisement
Dia menjelaskan, kapasitas Jokowi mengundang AHY sebagai presiden. Menurutnya tak elok dan tak mungkin bila putra sulung Susilo Susilo Bambang Yudhoyono itu menolak undangan kepala negara.
"Jadi itu pertemuan biasa saja dan AHY adalah manusia merdeka yang bebas ketemu dengan siapa saja," jelas Ferdinand.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi itu menegaskan, koalisi Gerindra, PKS, PAN, Demokrat dan Berkarya sampai saat ini tetap solid dan tak ada masalah.
"Kita tetap mengkawal Pilpres ini sampai selesai, diumumkan nantinya tanggal 22 Mei oleh KPU. Jadi tidak ada keretakan koalisi, jangan dimaknai pertemuan AHY dan Jokowi tadi sebagai bubarnya Koalisi Adil Makmur, tidak demikian," tegas Ferdinand.
Lebih lanjut, dia tak ingin spekulasi apakah nantinya Demokrat bakal bergabung ke barisan petahana. Tapi dia memastikan, partai berlogo bintang mercy itu mandiri dan berdaulat menentukan sikap politiknya.
"Jika memang Jokowi yang diputuskan menang, maka Demokrat bebas menentukan arah politiknya," tandas Ferdinand.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra