Pertamina Tambah Pasokan Elpiji 3 Kg Jelang Ramadan

Penambahan alokasi Elpiji 3 kg bervariasi untuk seluruh wilayah di Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Mei 2019, 10:45 WIB
Pekerja mereproduksi tabung gas elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (29/1). Pemerintah dan Badan Anggaran DPR menyepakati kenaikan anggaran subsidi energi Rp 4,1 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 160 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) menyiapkan tambahan alokasi Elpiji 3 Kilogram (kg) sebesar 14 persen dari kondisi normal sekitar 21 ribu Metrik Ton (MT), pada Minggu pertama Ramadan 1440 H.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan, penambahan alokasi Epiji 3 kg menjadi 24 ribu MT dari 21 ribu MT, setara dari 7 juta tabung menjadi 8 juta tabung. Sementara penambahan 3.000 MT Elpiji setara dengan 1 juta tabung Elpiji 3 kg.

Penambahan bertujuan untuk memastikan kebutuhan Elpiji 3 kg di masyarakat dapat terpenuhi dengan baik, mengingat frekuensi penggunaan akan cenderung meningkat.

"Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, pada minggu pertama Ramadan ini Pertamina menyediakan pasokan Elpiji lebih besar dari hari-hari biasa," kata dia di Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Peningkatan pasokan Elpiji tersebut, terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Sehingga seluruh Marketing Operation Region (MOR) Pertamina telah menyiapkan pasokan Elpiji sesuai dengan perkiraan kenaikan konsumsi di masing-masing provinsi.

Penambahan alokasi ini bervariasi untuk seluruh wilayah di Indonesia. Pada MOR I wilayah Sumatera Bagian Barat dan Utara, MOR II wilayah Sumatera Bagian Selatan, MOR III wilayah Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Kemudian MOR IV wilayah Jateng dan Yogyakarta dan MOR VII Sulawesi rata-rata alokasi Elpiji naik antara 6 - 11 persen. Sementara pada MOR V Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT dan MOR VI Balikpapan kenaikan berkisar antara 27 - 29 persen.

"Dengan adanya tambahan alokasi ini, masyarakat tidak perlu khawatir mengenai pasokan Elpiji 3 kg. Satgas Pertamina juga akan terus memonitor konsumsi Elpiji, sehingga bila terjadi lonjakan Pertamina dapat mengantisipasi lebih cepat," ujarnya.

Fajriyah menjelaskan, Elpiji 3 kg merupakan produk yang disubsidi negara dan diperuntukkan bagi kalangan warga tidak mampu. Karena itu, masyarakat yang sudah dalam kategori mampu diharapkan dapat menggunakan Elpiji non subsidi seperti Bright Gas yang juga tersedia di agen, pangkalan dan modern minimarket.

"Untuk pemesanan Bright Gas yang lebih mudah, bahkan dapat dilakukan melalui Call Center 135. Dengan menggunakan pemesanan melalui Call Center ini, maka agen resmi akan mengantar Bright Gas ke rumah konsumen," tandasnya.


Pertamina Siagakan 13.500 Sopir Mobil Tangki saat Lebaran

Mobil pengisi bahan bakar minyak (BBM) memasuki Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Selasa (1/11). Meski ada aksi mogok kerja Awak Mobil Tangki (AMT), di lokasi masih ada mobil-mobil tangki milik Pertamina yang beroperasi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT Pertamina (Persero) membentuk Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas Rafi) 2019. Satgas ini bertugas untuk memantau dan mengamankan penyaluran LPG sejak H-30 Lebaran dan H-15 untuk penyaluran BBM hingga H+15.

Vice President Supply & Distribution, Faris Aziz mengatakan pihaknya mengerahkan sumber daya manusia yang cukup besar untuk memastikan kelancaran distribusi bahan bakar. Tercatat ada 13.500 sopir truk yang siap menjalankan tugas selama masa kerja Satgas Rafi 2019.

"Driver kurang lebih 13.500 Insya Allah siap dukung ini sebagaimana satgas pada umumnya," kata dia, di Jakarta, Senin (29/4).

"Kami pastikan awak mobil tangki dalam kondisi fit bekerja sehingga bisa maksimal," lanjut dia.

Dia menuturkan, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak Kepolisian untuk memastikan kelancaran distribusi BBM pada masyarakat. Nantinya mobil-mobil Satgas Rafi 2019 akan dilengkapi stiker khusus.

"Pertamina juga sudah komunikasi dengan Polri minta izin stiker satgas. Jadi mobil tangki kita sudah distikerin sehingga identitas dan keberadaanya jelas. Itu sudah dapat izin," ungkapnya.

Pihaknya juga telah menyiapkan armada khusus untuk mendistribusikan BBM ke daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Dengan demikian, kebutuhan BBM di seluruh Indonesia dapat terpenuhi.

"Ada juga lokasi-lokasi kita di daerah remote keluarga besar kita merayakan lebaran kita pastikan angkutannya ada beberapa angkutan laut yang kami pastikan siap ke wilayah 3T itu. Bahkan kita punya 7 sampai 9 angkutan udara itu di Kaltara dan Papua," jelas dia.

Sebagai informasi, selama periode kerja Satgas Rafi 2019, Pertamina menyiagakan 824 SPBU, 67 unit Kios kemasan Pertamax, 15 serambi Pertamax, 200 unit motor BBM kemasan, 26 unit mobil dispenser, dan 115 unit mobil sebagai Kantong BBM SPBU.


Amankan BBM hingga Lebaran, Pertamina Tambah Stok 15 Persen

PT Pertamina (Persero) membentuk Satuan Tugas Ramadan dan Idul Fitri (SATGAS RAFI) 2019.

Satgas ini bertugas untuk memantau dan mengamankan penyaluran LPG sejak H-30 Lebaran selanjutnya H-15 untuk penyaluran BBM hingga H+15.

SVP Retail Marketing Business PT Pertamina, Jumali memastikan, ketersediaan bahan bakar minyak maupun gas selama perayaan Ramadan dan Idul Fitri 2019 akan terjaga.

Upaya memastikan ketersediaan bahan bakar  dilakukan dengan meningkatkan stok sebesar 15 persen dari rata-rata stok harian.

"Tahun lalu peningkatannya sebesar 10 persen khusus gasoline. Kenapa tahun ini kita menyiapkan sampai 15 persen," kata dia, di Jakarta, Senin (29/4/2019).

Pihaknya memandang perlu meningkatkan stok untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kedua energi tersebut.

Konsumsi diperkirakan meningkat signifikan, terutama dipengaruhi oleh peningkatan kendaraan mudik yang diprediksi naik 13 persen oleh Kementerian Perhubungan.

"Karena estimasi pemudik akan meningkat 13 persen supaya aman kita siapkan lebih besar sehingga memang meningkat dari tahun lalu itu sudah ter-cover," ujar dia.

Dia mengatakan, tersambungnya ruas tol Trans Jawa serta mulai dioperasikannya beberapa jalur tol Trans Sumatera menjadi faktor lain yang turut memengaruhi peningkatan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) tersebut.

"Konsekuensinya Pertamina harus sesuaikan pola supplynya dengan kondisi ini. Maka Pertamina akan melakukan fleksibilitas supply. Yakni, terminal BBM dari Merak ke Probolinggo akan cukup banyak," tegas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya