Liputan6.com, Jakarta - Banyak faktor yang memengaruhi keiritan konsumsi bahan bakar mobil. Sebut saja gaya berkendara, umur mobil, bahan bakar yang digunakan, hingga perawatan mobil.
Cara mengemudi irit BBM kerap diajarkan dalam pola pembelajaran Safety Driving dan Defensive Driving, serta Eco Driving. Semuanya kurang lebih sama. Hal ini adalah salah satu keahlian dalam berkendara, gabungan dari berkendara dengan aman dalam safety driving dan berkendara dengan pengendalian emosi defensive driving.
Baca Juga
Advertisement
"Langkah awal untuk berkendara eco driving adalah pastikan kondisi mesin dalam kondisi prima. Melakukan servis berkala adalah faktor yang sangat penting untuk menjaga kondisi kendaraan tetap prima, membersihkan saringan udara, serta melaksanakan pekerjaan servis rutin lainnya dengan benar. Diakhiri dengan uji emisi yang dapat membantu Anda menghemat bahan bakar," ujar Septi, kepala bengkel Tunas Toyota Kebayoran Lama, Septi.
Pemakaian Oli
Contohnya, pada kasus klub Innova Community. Sebagian di antaranya mengaku boros BBM. Banyak pengguna Innova, terutama Innova generasi awal sebelum Euro 2, dan juga yang bermesin VVT-i mengeluhkan mobilnya boros dengan konsumsi BBM rata-rata 1 liter untuk 6-7 kilometer.
Putaran mesin atau Rpm adalah faktor yang sangat memengaruhi konsumsi bahan bakar. Jika kendaraan kita bertransmisi manual pola pindah gigi sangat memengaruhi.
"Pindah gigi di Rpm terlalu tinggi tentunya akan boros. Yang paling tepat adalah pindah gigi pada rpm dengan torsi yang paling tinggi. Hal ini bisa dibaca pada grafik torsi (pada buku owner manual). Tentunya masing-masing mobil karakternya berbeda," terangnya.
Hal ini berbeda dengan transmisi otomatis. Menginjak gas dengan perlahan dan menyesuaikan kondisi jalan akan membuat bahkan bakar jadi irit. Sebab sebelum rpm tinggi, komputer langsung memerintahkan pindah gigi.
Selanjutnya
Menurut Septi, selain servis berkala, ada beberapa langkah ringan yang bisa di lakukan untuk mendukung Eco Driving. Misalnya menggunakan oli mesin encer untuk Innova bensin di bawah tahun 2014 dengan SAE 5W30. Sedangkan untuk Innova di atas 2014 atau All New Kijang Innova bisa menggunakan pelumas SAE 0W20. Gunakan filter udara dengan bahan katun seperti K&N, agar aliran udara masuk lebih banyak, namun harus bagus untuk menyaring kotoran.
"Bukaan gas Innova dikendalikan dengan menggunakan sensor atau dikenal dengan istilah drive by wire (DBW). Tidak seperti mobil zaman duhulu, masih ada kabel yang terhubung dari pedal gas ke skep kupu-kupu di throttle body. Agar response gas lebih baik, bisa dilakukan pemasangan ground cable di throttle body dan ECU," imbuhnya
Kemudian gunakan bahan bakar sesuai anjuran pabrikan. Untuk Innova bensin minimal pertalite dan untuk Innova diesel bio diesel masih memungkinkan. Terakhir, fine tune ECU dengan pemasangan piggyback atau remap ECU untuk meningkatkan torsi mesin secara maksimal.
Menyangkut prinsip dasar Eco Driving, cara ini bisa dilakukan agar Innova tetap ekonomis dikendarai. Contohnya memindahkan transmisi ke posisi yang lebih tinggi secepat mungkin. Untuk Innova bertransmisi manual dan berbahan bakar bensin, perpindahan transmisi sebelum 2000 rpm.
"Bagi bermesin diesel melakukan pemindahan transmisi sebelum putaran 1200 Rpm. Untuk bertransmisi otomatis terutama All new Innova bisa menggunakan paddle shift. Pada dasarnya, perpindahan gigi dilakukan saat torsi untuk menggerakkan kendaraan didapat,†paparnya.
Advertisement
Selanjutnya
Disarankan, sedapat mungkin mempertahankan kecepatan pada putaran ekonomis. Putaran ekonomis Innova, untuk bensin ada di 2000-2500 Rpm, sementara yng diesel di 1000-1500 rpm.
Sedangkan untuk kecepatan jelajah, bisa dilihat pada spidometer, seperti kecepatan yang berada di bagian tengah display, yaitu di 100 Km/jam. Khusus untuk All new Innova, mobil bisa diset ke mode Eco dan pastikan display informasi eco driving di dashboard selalu menyala.
"Hindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu. Pengereman yang tak diperlukan akan memboroskan energi. Karena itu hindari akselerasi yang ekstrem, kecuali dalam keadaan terpaksa," sarannya.
Lalu jangan lupakan untuk mengantisipasi kondisi lalu lintas dan tidak berada di belakang mobil lain terlalu dekat. Hal ini dapat menghemat bahan bakar hingga 5 persen sampai 10 persen.
"Ingat, mengemudi adalah full time job, jangan disambi. Sehingga kita bisa lebih konsentrasi memperhatikan kondisi di depan agar kita tidak terlalu sering rem mendadak atau akselerasi yang tidak perlu," katanya mengingatkan
Selanjutnya
Akselerasi dan memperlambat kendaraan dilakukan dengan lembut. Ketika akselerasi, tekan pedal gas secara perlahan, karena Innova menggunakan DBW, maka respon gas akan sedikit kurang responsif.
Untuk memperlambat atau menghentikan kendaraan, lakukan dengan lembut dan persneling tetap dalam keadaan masuk. Untuk lebih menghemat bahan bakar, dapat juga dengan menetralkan segera transmisi atau menekan pedal kopling, bila tenaga mesin untuk pengereman tidak diperlukan lagi, sehingga mesin akan secepatnya kembali pada putaran ideal dan sisa energi dorong (kinetis) kendaraan dapat dimanfaatkan sampai ke posisi yang diinginkan
Sementara cara Pulse and Glide, khusus untuk Innova bertransmisi matic. Saat berjalan dengan kecepatan konstan, injak pedal gas perlahan hingga kecepatan maksimal 100 km/jam, lalu lepas gas. Saat kecepatan mulai menurun injak lagi pedal gas hingga 100 km/jam, lalu lepas lagi. Lakukan terus secara berulang.
Advertisement
Selanjutnya
Matikan mesin bila tidak diperlukan atau berhentinya diperkirakan lebih dari 60 detik. Selain itu muatan atau beban adalah faktor yang memengaruhi pemakaian bahan bakar yang utama.
"Penambahan beban 100 kg akan meningkatkan konsumsi bahan bakar sekitar 6 persen sampai 7 persen. Kurangi beban tambahan yang tidak perlu pada kendaraan," imbuhnya.
Faktor lain yang memengaruhi pemakaian bahan bakar adalah AC. Pergunakan AC seperlunya. Saat kecepatan tinggi menggunakan AC akan lebih hemat daripada membuka jendela, karena adanya hambatan aerodinamis yang ditimbulkan dari membuka jendela.
Terakhir adalah memeriksa tekanan ban agar hambatan gesek ban dapat dikurangi. Tekanan ban ideal untuk Innova sekitar 36 psi. Tekanan ban yang terlalu rendah mempunyai akibat kurang baik pada jarak pengereman. Untuk memastikan tekanan ban, periksa sedikitnya sekali sebulan.
"Hal utama yang tidak kalah penting dalam eco driving adalah pengendalian emosi dalam berkendara dan rencanakan rute perjalanan Anda. Gunakan peta digital seperti Google Maps atau Waze untuk mengetahui kondisi lalu lintas agar tidak terjebak kemacetan yang dapat berakibat boros BBM," timpal Ketua Umum Innova Community, Nugraha Reza.
Sumber: Otosia.com