IHSG dan Rupiah Melemah, Menko Darmin Bantah Karena Politik Memanas

Menko Darmin menyebut penyebab pelemahan IHSG masih dikaji.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mei 2019, 15:10 WIB
Menko Perekonomian Darmian Nasution saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi tahap pertama di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan hari ini. Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG tercatat memerah 7,67 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.366,75. Tidak hanya IHSG, rupiah juga merosot ke level Rp 14.285 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Menanggapi hal tersebut Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution membantah pelemahan IHSG dan rupiah dipicu oleh kondisi politik dalam negeri yang memanas. Pihaknya masih mengkaji penyebab pelemahan IHSG ini.

"Enggak lah, politik belum berubah posisinya tetapi nggak ada yang ramai-ramai. Pasti ada kejadian lain di dunia ini yang mesti kita cek dulu," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Jumat (3/5).

Sebelumnya, pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG kembali melemah 17,87 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.356,5. Adapun Indeks saham LQ45 tergelincir 0,45 persen ke posisi 1.002,3. Seluruh indeks saham acuan melemah.

Sebanyak 65 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 69 saham melemah dan 117 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.367,62 dan terendah 6.350,64. Total frekuensi perdagangan saham 6.080 kali dengan volume perdagangan 763,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 178,5 miliar.

Investor asing jual saham Rp 21,38 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.285. Sebagian sektor saham melemah dipimpin saham industri dasar yang turun 0,88 persen, saham keuangan 0,87 persen dan saham infrastruktur 0,65 persen.

Adapun sektor saham yang masih menguat yaitu saham aneka industri 0,28 persen, perdagangan 0,08 persen dan perkebunan 0,04 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BSIM naik 13,70 persen ke posisi Rp 83 per saham, saham PKPK naik 4,55 persen ke posisi Rp 92 per saham, dan saham RAJA naik 4,29 persen ke posisi Rp 292 per saham.

Sementara itu, saham BDMN turun 19,72 persen ke posisi Rp 5.700 per saham, saham WIM melemah 8,33 persen ke posisi Rp 242 per saham, dan saham CDMAS terdorong turun 7,09 persen ke posisi Rp 236 per saham.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: merdeka.com


IHSG Dibuka Memerah, Rupiah pada Posisi 14.285 per Dolar AS

Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada  perdagangan hari ini. Rupiah pada posisi 14.285 per Dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (3/5/2019), IHSG memerah 7,67 poin atau 0,12 persen ke posisi 6.366,75. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG kembali melemah 17,87 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.356,5.

Adapun Indeks saham LQ45 tergelincir 0,45 persen ke posisi 1.002,3. Seluruh indeks saham acuan melemah.

Sebanyak 65 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 69 saham melemah dan 117 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.367,62 dan terendah 6.350,64.

Total frekuensi perdagangan saham 6.080 kali dengan volume perdagangan 763,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 178,5 miliar.

Investor asing jual saham Rp 21,38 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.285.

Sebagian sektor saham melemah dipimpin saham industri dasar yang turun 0,88 persen, saham keuangan 0,87 persen dan saham infrastruktur 0,65 persen.

Adapun sektor saham yang masih menguat yaitu saham aneka industri 0,28 persen, perdagangan 0,08 persen  dan perkebunan 0,04 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BSIM naik 13,70 persen ke posisi Rp 83 per saham, saham PKPK naik 4,55 persen ke posisi Rp 92 per saham, dan saham RAJA naik 4,29 persen ke posisi Rp 292 per saham.

Sementara itu, saham BDMN turun 19,72 persen ke posisi Rp 5.700 per saham, saham WIM melemah 8,33 persen ke posisi Rp 242 per saham, dan saham CDMAS terdorong turun 7,09 persen ke posisi Rp 236 per saham.


Sambut Akhir Pekan, IHSG Berpeluang Terkoreksi

Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan tergelincir pada perdagangan saham Jumat (3/5/2019).

Potensi pelemahan lanjutan ini terlihat dari sisi teknikal dengan pola bearsih engulfing muncul dan berpeluang membawa IHSG menuju ke area support.

Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Nafan Aji Gustama menilai, IHSG kemungkinan terkoreksi pada kisaran support dan resistance di level 6.298-6.503. 

Adapun saham perbankan hingga pertambangan menurut dia laik untuk dibeli menutup perdagangan di akhir pekan ini.

Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi menuturkan, momentum pelemahan IHSG sebenarnya telah tiba pada level support lower bollinger bands.

"Ini memberikan sinyal atau peluang bagi IHSG untuk rebound atau setidaknya menguat terbatas pada hari ini," kata dia.

Adapun IHSG berpeluang menguat terbatas di rentang support dan resistance di 6.350-6.405.  Melanjutkan, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) cocok untuk dipertimbangkan pada Jumat pekan ini.

Sedangkan Nafan Aji menyarankan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), serta PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya