Liputan6.com, Washington DC - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) memperkirakan China akan menambah jumlah pangkalan militernya di seluruh dunia, guna melindungi inisiatif Jalur Sutera Baru, demikian menurut laporan resmi yang dirilis Pentagon pada Kamis 2 Mei 2019 waktu setempat.
Saat ini, China hanya memiliki satu pangkalan militer di luar negeri, yakni di Djibouti. Tetapi, Pentagon meyakini bahwa Beijing tengah merencanakan pembangunan serupa di tempat lain, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Jumat (3/5/2019)
Baca Juga
Advertisement
"Kemajuan proyek-proyek China seperti Jalur Sutera Baru mungkin akan mendorong bertambahnya pangkalan militer di luar negeri, guna menyediakan keamanan bagi proyek-proyek besar yang dinaunginya," kata Pentagon dalam laporan tahunannya kepada Kongres AS, mengenai militer China dan perkembangan keamanan.
"China akan berusaha membangun pangkalan militer tambahan di negara-negara yang menjalin persahabatan lama dengannya, dan memiliki kepentingan strategis serupa, seperti Pakistan misalnya," kata laporan itu..
Laporan itu menambahkan bahwa lokasi target pembangunan pangkalan militer bisa mencakup Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat.
Muncul Ketika China Kian Aktif di Kawasan Arktik
Laporan tersebut muncul ketika Pentagon juga memperingatkan bahwa aktivitas China semakin intens di kawasan Arktik.
Hal itu diduga dapat membuka jalan bagi kehadiran militer yang diperkuat, termasuk penyebaran kapal selam untuk mencegah serangan nuklir.
Penilaian ini termasuk dalam laporan tahunan militer AS kepada Kongres tentang angkatan bersenjata China.
Laporan Pentagon juga mencatat keprihatinan Denmark terhadap minat China atas okupansi wilayah Greenland, di mana bahkan Beijing telah memasukkan proposal untuk membangun stasiun penelitian, merenovasi bandara, dan memperluas pertambangan setempat.
Beijing juga dilaporkan telah mendirikan pos-pos bersenjata lengkap di kepualaun atol yang diperebutkan di Laut Cina Selatan.
Tahun lalu, ada pula laporan yang menyebut bahwa China mulai melakukan pembahasan tentang sebuah pangkalan militer di koridor Wakhan di
Tahun lalu, dilaporkan ada diskusi tentang sebuah pangkalan di koridor Wakhan di barat laut Afghanistan.
Advertisement
Membangun Pertahanan di 'Halaman Belakang China'
The Washington Post baru-baru ini mengidentifikasi sebuah pos yang menampung banyak pasukan Tiongkok di Tajikistan timur, dekat persimpangan strategis Koridor Wakhan, China, dan Pakistan.
Presiden Xi Jinping telah berupaya memproyeksikan kekuatan negara tersebut di luar "halaman belakang" langsungnya di Asia Timur dan Tenggara.
Ini termasuk memperkuat kehadiran Beijing di lembaga-lembaga internasional, memperoleh teknologi penerbangan terbaik, dan membangun keberadaan ekonomi yang kuat di seluruh dunia.
Ini juga termasuk memproyeksikan kekuatan militer negara itu di darat, laut dan di luar angkasa, catat laporan itu.
"Para pemimpin China memanfaatkan kekuatan ekonomi, diplomatik, dan militer Tiongkok yang sedang tumbuh untuk membangun keunggulan regional dan memperluas pengaruh internasional negara itu," kata laporan tersebut.
Beijing khususnya semakin melihat Amerika Serikat menjadi lebih konfrontatif dalam upaya mengendalikan kekuatan China yang berkembang, tambahnya.