Stok Berlimpah, Bulog Bakal Ekspor Beras ke Malaysia

Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) berencana ekspor beras ke Malaysia.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mei 2019, 20:15 WIB
Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) berencana ekspor beras ke Malaysia. Hal tersebut seiring dengan produksi beras dalam negeri yang terus meningkat.

"Ya kita lagi siapkan. Rencananya kalau jadi ya ke Malaysia," ujar Direktur Pengadaan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Bachtiar di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Bachtiar mengatakan, saat ini pihaknya menyerap beras sebanyak 10.000 ton per hari. Angka ini diprediksi masih terus naik sebab beberapa daerah di Indonesia akan memasuki masa panen.

"Beras bagus kita rata-rata per hari 10.000 ton, pernah 15.000, 10.000 dan sampai saat ini hampir 400.000. Ya Januari kan belum panen, Februari juga belum," ujar dia. 

"Maret baru sedikit yang panen beneran, April dan Mei ini masih  berjalan. Hari ini 12.500 ton unt serapan gabah atau setara. Kalau gabah setara 25.000an ton tapi dijadikan beras kan 12.500 jadi bagus," sambungnya.

Bachtiar menambahkan, Bulog juga akan menyalurkan beras kepada TNI dan Polri agar stok di gudang tidak tertahan. Dia juga menambahkan, stok sepanjang 2019 cukup untuk memenuhi kebutuhan Lebaran dan akhir tahun.

"Untuk hilir kalau tidak salah ada info nanti PNS, TNI, Polri sudah mulai beli berasnya Bulog Insyaallah. Dulu per orang 18 kg, sekarang tetaplah tidak perubahan, per bulan per orang," tandasnya.

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Bulog Jamin Stok Beras Aman

Bulog tak perlu melakukan operasi pasar beras. Karena jika stok beras di pasar berlebih, akan beresiko bagi petani.

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso memastikan ketersediaan beras selama bulan Ramadan aman. Bahkan hingga akhir tahun stok beras masih stabil. 

"Kalau beras saya jamin Insya Allah sampai akhir tahun ini tidak akan ada impor, begitu loh. Nanti saya buktikan," kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 3 Mei 2019. 

Dia menyebut, hingga saat ini tercatat sudah ada 2,1 juta ton beras di Bulog. Tidak tertutup kemungkinan stok beras terus bertambah bila  petani di sejumlah daerah di Tanah Air memanen padi. 

"Ya pasti lah. Sampai sekarang beras kita enggak keluar tapi menyerap terus jadi nambah-nambah," ujar dia.

Selain beras, Budi juga memastikan ketersediaan gula putih, jagung pakan, daging kerbau hingga minyak goreng aman. Stok gula putih tercatat ada 53.308 ton, minyak goreng 1,36 juta liter, daging kerbau 4.849 ton dan jagung pakan 114.026 ton. 

"Jadi sudah mumpuni lah," singkatnya.

Mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan untuk sementara Bulog tidak akan melakukan operasi pasar. Namun, jika terjadi gejolak harga di pasar karena permintaan meningkat, Bulog langsung turun tangan.   

"Kita sementara ini tidak ada (operasi pasar). Kalau lihat saja gejolak nanti harga naik karena kebutuhan banyak, kita langsung turunkan operasi untuk intervensi," ucap dia.

 


Pengusaha Jamin Tak Ada Kenaikan Beras pada Lebaran 2019

Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) DKI Jakarta Nelly Soekidi menjamin tidak ada kenaikan harga beras sampai Lebaran 2019. Hal tersebut terjadi karena masa panen yang masih akan berlangsung sampai pertengahan tahun.

"Sekarang tidak usah lagi khawatir karena sampai lebaran tidak akan ada kenaikan beras. Bukan karena faktor lain tetapi karena panen," ujar Nelly saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2019.

Nelly menjelaskan, cadangan beras khusus di Cipinang, Jakarta saat ini dalam batas aman yaitu pada rentang 2.500 hingga 3.000 ton. Bulog akan terus menjaga keseimbangan antara penyerapan dan penyaluran agar stok beras tetap terjaga.

"Cipinang pasokan per hari 2.500 sampai 3.000 ton. Kalau pasokan 2.000 ton berarti kan kurang 500 ton itu dipasok sama Bulog. Kalau pasokan seandainya lebih 3.500 sampai 4.000 ton, berarti takut harga turun, Bulog buka gudang untuk pengadaan," tutur dia.

Nelly melanjutkan, harga beras medium pembelian dari petani berada pada kisaran Rp 8.800 sampai Rp 8.900 per Kilogram (Kg). Harga ini masih berada dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah diatur oleh pemerintah.

"HET nya Rp 9.450 per Kg. Sekarang di Cipinang Rp 8.800 sampai Rp 8.900 per Kg, dijual ke Bulog Rp 8.500 per Kg," Jelasnya.

Sementara itu, harga jual beras untuk pedagang berada pada angka Rp 9.400 per Kg."Harga eceran Rp 9.300 sampai Rp 9.400 per Kg. Kan ongkos transport Rp 100, tambah lagi keuntungan margin Rp 150 sampai Rp 200 per Kg," tandasnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya