Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk merevisi laporan keuangan kepada publik dan regulator jika penyajian laporan keuangan tidak sesuai.
Hal ini sebagai tindak lanjut polemik RUPS Garuda Indonesia beberapa waktu lalu dengan dua komisaris tidak menyetujui laporan keuangan periode 2018 yang dilaporkan.
"Dalam hal penyajian laporan keuangan tidak sesuai, Bursa akan meminta mereka untuk melakukan revisi dan menyampaikan kepada publik dan regulator," kata Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, Sabtu (4/5/2019).
Baca Juga
Advertisement
Keputusan ini diambil setelah pihak BEI melaksanakan dengan pendapat (hearing) dengan managemen dan juga dengan auditor Perseroan pada 30 April 2019.
Setelah pelaksanaan hearing atau dengar pendapat, pada hari yang sama, BEI segera menyampaikan permintaan penjelasan tertulis melalui platform khusus IDX-Perusahaan Tercatat, yaitu IDXnet.
BEI juga telah berdiskusi dengan ketua IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia) dan OJK. Selanjutnya BEI akan bertemu dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
"Tanggapan dari Perseroan dan masukan dari pihak terkait akan menjadi pertimbangan bursa dalam menentukan tindak lanjut sebagaimana hal tersebut juga dilakukan kepada Perusahaan Tercatat lain (equal treatment)," tambah Yetna.
Begitupun dengan pengenaan sanksi, Yetna menambahkan, dalam rangka penegakan aturan akan dikenakan sesuai dengan ketentuan bursa yang berlaku baik terhadap keterlambatan penyampaian tanggapan bursa maupun substansi ketidak sesuaian penyajian laporan keuangan.
"Pada saat ini kita masih dalam proses untuk meminta informasi dari Perseroan, meminta masukan dari pihak terkait, pengumpulan dokumen termasuk tanggapan Perseroan yang sama-sama kita tunggu, untuk kemudian IDX menentukan tindak lanjut," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Garuda Perlu Beri Penjelasan Rinci ke Investor soal Polemik Laporan Keuangan
Sebelumnya, Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Katarina Setiawan turut mengomentari kinerja saham PT Garuda Indonesia Tbk. Dia mengemukakan sejumlah hal yang dapat dilakukan manajemen untuk memperbaiki kinerja saham.
Menurut Katarina, anjloknya saham maskapai pelat merah tersebut, lantaran tidak sesuai dengan ekspektasi pasar. Hal itu membuat investor kecewa. "Mungkin itu tidak sesuai dengan ekspektasi pasar ya. Jadi ada kekecewaan sesaat," kata dia, saat ditemui, di Gedung Sampoerna Strategic Square, Kamis, 2 Mei 2019.
Hal yang perlu dilakukan manajemen Garuda saat ini, kata Katarina, yakni memberikan penjelasan terperinci terkait kisruh laporan keuangan perseroan. Hal tersebut diharapkan dapat memperbaiki sentimen investor.
"Tapi kalau manajemen bisa menjelaskan dengan lebih rinci kenapa itu terjadi, tidak sesuai dengan perkiraan, langkah-langkah apa yang akan dilakukan seterusnya, mungkin itu akan lebih baik untuk saham Garuda ke depan," tandasnya.
Seperti diketahui, kisruh penyajian laporan keuangan Garuda Indonesia tahun buku 2018, dimulai ketika dua komisaris tak sependapat dengan manajemen dalam membukukan laporan keuangan. Polemik tersebut disebut telah berdampak pada anjloknya harga saham perseroan.
Advertisement
BEI Bertemu Manajemen Garuda Indonesia, Apa Hasilnya?
Sebelumnya, otoritas PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan rapat dengar pendapat (hearing) dengan manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) pada Selasa pagi ini.
Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna membenarkan bahwa BEI telah bertemu dan berdiskusi langsung dengan direksi Garuda Indonesia.
"Pagi ini bursa telah melakukan hearing dengan Garuda Indonesia dan auditor pada pukul 08.30 - 09.30. Kami akan mengirimkan permintaan penjelasan pada hari ini," terangnya di Gedung BEI, Selasa, 30 April 2019.
Nyoman menjelaskan, BEI meminta semua pihak atau institusi untuk mengacu pada tanggapan Garuda yang disampaikan ke otoritas bursa. Kata dia, tanggapan direksi Garuda Indonesia akan segera dipublikasikan di situs resmi BEI.
"Jadi bursa meminta semua pihak untuk mengacu pada tanggapan Perseroan yang akan disampaikan melalui IDXnet (platform Bursa) dan penjelasan dapat dibaca di website Bursa," kata dia.